Konflik Berulang yang Dilakukan Zara
Ini bukan contoh pertama di mana Zara terjerat dalam kontroversi terkait dengan konflik Israel-Palestina.
Pada tahun 2022, pemilik waralaba merek di Israel menimbulkan kontroversi dengan menyelenggarakan acara kampanye untuk tokoh politik sayap kanan Itamar Ben Gvir, yang mengakibatkan seruan luas untuk boikot.
Selain itu, pada tahun 2021, kepala desainer Zara, Vanessa Perilman, memicu kontroversi terpisah dengan mengirim pesan menghasut kepada model Palestina Qaher Harhash di Instagram.
Sifat berulang dari insiden semacam itu menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Zara terhadap tanggung jawab sosial dan kemampuannya untuk menavigasi masalah geopolitik yang sensitif.
Karena tagar #BoycottZara terus menjadi tren dan konsumen mengungkapkan ketidakpuasan mereka, sorotan tetap tertuju pada respons raksasa mode dan dedikasinya untuk menghindari kesalahan langkah lebih lanjut di masa depan. (paa/ads)