Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Zelensky Pecat Seluruh Kepala Rekrutmen Militer Regional, Ada Apa?

Volodymyr Zelensky (Foto: Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS)

ANDALPOST.COM — Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memecat semua kepala pusat perekrutan tentara regional dalam gerakan anti-korupsi saat perang dengan Rusia memasuki tahap kritis, Sabtu (11/8/2023).

Zelensky mengumumkan pemecatan mereka di Kyiv sebagai bentuk perjuangannya untuk melawan korupsi sejak Moskow menginvasi Ukraina pada tahun lalu.

Ia mengatakan, penyelidikan negara ke pusat-pusat di seluruh Ukraina mengungkap pelanggaran oleh pejabat.

Mulai dari pengayaan ilegal hingga mengangkut pria yang memenuhi syarat melintasi perbatasan meskipun larangan masa perang bagi mereka meninggalkan negara tersebut.

Sang Presiden juga mengungkapkan 12 kasus pidana dibuka terhadap pejabat wajib militer yang diduga menerima suap dan terlibat dalam praktik korupsi.

“Sistem ini harus dijalankan oleh orang-orang yang tahu persis apa itu perang dan mengapa sinisme dan penyuapan selama perang adalah pengkhianatan,” beber Zelensky.

Ia mengatakan, bahwa mereka yang dipecat akan digantikan oleh veteran perang serta para tentara di garis depan.

Zelensky sebelumnya telah memecat pejabat senior yang diduga melakukan korupsi. 

Kasus itu mengirimkan sinyal ke sekutu Barat yang memberi Kyiv bantuan militer puluhan miliar dolar.

Sehingga, Ukraina serius dalam memberantas korupsi yang telah lama menjangkiti angkatan bersenjata negara itu.

Masalah korupsi yang sudah lama membara dalam sistem draf Ukraina terungkap Juni lalu. Ketika investigasi media diterbitkan tentang komisaris draf regional Odesa Yevhen Borysov.

Penyelidikan melaporkan real estat dan kendaraan mewah senilai jutaan dolar yang diduga dimiliki oleh anggota keluarga Borysov di Spanyol.

Namun, Borysov membantah melakukan hal tersebut.

Kala itu, Borysov mengatakan segala sesuatu yang dibeli keluarganya tidak ada hubungan dengan dirinya.

Setelah laporan tersebut, Biro Investigasi Negara Ukraina dan Dinas Keamanan menahan puluhan staf dewan wajib militer yang diduga melakukan penyuapan dan korupsi.

Kasus korupsi juga mendorong Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Viacheslav Shapovalov untuk mengundurkan diri setelah tuduhan korupsi muncul di media.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.