ANDALPOST.COM – Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan dilaporkan telah menyerang seorang petugas Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara hingga meninggal dunia, Senin (10/4/2023). Petugas lainya mengalami luka luka, dan diduga aksi tersebut dilakukan usai niat WNA itu ingin kabur dari detensi.
“(Mereka berupaya kabur) dengan cara membobol atap plafon ruang detensi (tahanan) Kantor Imigrasi sekitar pukul 04.10 WIB.” demikian bunyi keterangan resmi Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, Rabu (12/4/2023).
Selanjutnya, saat petugas imigrasi dan anggota Densus 88 AT polri sedang makan sahur dan persiapan sholat subuh. Keempat WNA itu malah berusaha melarikan diri.
Atas kejadian penyerangan yang telah dilakukan oleh WNA asal Uzbekistan ini menyebabkan 4 petugas Kantor Imigrasi I Jakarta Utara luka-luka dan bahkan 1 orang meninggal dunia. Menurut laporan juru bicara Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.
Dua dari empat korban luka adalah petugas imigrasi atas nama Dikky Firsthio Damas dan Supriatna. Dua korban luka lain adalah dua personel Densus 88, yakni Bripda Dendri dan Bripda Bahrai. Sedangkan untuk korban yang meninggal bernama Adi Wibowo
Menggunakan Pisau Dapur
“(mereka menyerang) dengan menggunakan pisau dapur yang diduga diperoleh dari pantry atau dapur,” tutur Imigrasi Jakut.
Setelalah aksi menjebol atap dan menyerang petugas berhasil, para WNA asal Uzbekistan itu berhasil melarikan diri keluar dari kantor imigrasi.
“Kami bersama-sama mengutuk keras tindakan atau serangan yang dilakukan terhadap petugas yang bertugas di kantor tersebut.” kata Aswin dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (11/4/2023).
Dikabarkan setelah aksi yang dilakukan oleh WNA asal Uzbekistan. Densus 88 bersama Polri langsung melakukan pengejaran untuk menangkap pelaku penyerangan.
Satu Pelaku Ditemukan Meninggal Dunia
Hasilnya dalam kurun waktu kurang 24 jam, pelaku penyerangan berhasil diamankan oleh petugas.
Pelaku yang pertama ditangkap adalah OMM, setelah diciduk di ruko dekat Kompleks Bukit Gadung Indah pada pukul 10.50 WIB.
Kemudian, pada pukul 14.40 WIB, tersangka BAB ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kali Sunter. Sedangkan MIR ditangkap di gorong-gorong area Sunter pada pukul 20.30 WIB.
“(BAB) meninggal karena terjun ke kali, kemudian tenggelam. Jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi,” kata Aswin, Mabes Polri.
Sebelumnya Keempat WNA itu sudah ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti terror Polri pada Jumat (24/3/2023). Hal ini karena diduga telah terhubung dengan jaringan terorisme international Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.