Namun, ia mengamini bahwa menjadi “gila” tersebut bukan pilihan yang bisa dielakkan. Dalam beberapa kurun waktu belakang buruh memang tidak punya pilihan lain pada pemilu.
“Sekarang sudah ada Partai Buruh. Jangan jadi orang gila lagi,” selorohnya tegas.
Said menilai bahwa Partai Buruh dapat menjadi penyejahtera para buruh. Ia pun mengambil contoh para buruh di Brazil dengan kesuksesan Partai Trabalhadores.
“Lihat, tuh. Buruh berkuasa rakyat sejahtera. Partai Trabalhadores sudah lima periode berkuasa. Ketika partai buruh berkuasa, upah naik 30 persen. Outsourcing ditiadakan. Pendapatan negara naik 10 kali lipat (karena daya beli masyarakat meningkat),” ujarnya.
Ia menjelaskan, ketika buruh yang berkuasa, maka fokus kebijakan yang dijalankan akan mengutamakan kepentingan buruh.
“Dia akan bicara tentang anti outsourcing, keadilan upah, tanah jangan dirampas dan buruh perempuan harus dilindungi. Tentang karyawan kontrak dan jaminan sosial. Bagaimana memberi makan. Kalau sakit negara yang bayar, kiita mati negara bayar. Kalau lapar negara kasih kita makan,” paparnya.
Oleh karena itu, Said pun mengajak para buruh untuk mengikuti perjuangan bersama Partai Buruh untuk mendapatkan perubahan.“Kalau kau ingin perubahan, ikuti perjuangan ini sampai selesai,” tutupnya. (lth/fau)