ANDALPOST.COM – Perusahaan raksasa telekomunikasi asal Swedia Ericsson, ikut mengurangi pegawai seperti yang dilakukan oleh perusahaan teknologi lainnya. Sebanyak 8.500 pegawai Ericsson terkena PHK massal.
Diketahui, total karyawan dari perusahaan ini berjumlah 105.000 orang, sehingga PHK akan berimbas kepada sekitar 8 persen dari total karyawannya di seluruh dunia.
Tujuan Pemangkasan Karyawan
Hal ini terungkap dari memo internal yang dikirim ke karyawan pada Minggu (26/02/2023). Pemangkasan ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk percepatan upaya pengurangan biaya struktural perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan penghematan.
“Mekanisme pengurangan jumlah pegawai akan dikelola berbeda tergantung pada praktik negara setempat,
“Di beberapa negara pengurangan pegawai sudah dikomunikasikan minggu ini ,” tulis Chief Executive Officer (CEO) Ericsson Borje Ekholm dalam memo tersebut.
Dia juga mengatakan, pemberitahuan soal PHK sudah lebih dulu disebar di sejumlah negara pada pekan ini. Namun, pada memo tersebut tidak dirincikan negara mana saja yang akan terkena imbas PHK terbesar. Analis memperkirakan bahwa Amerika Utara kemungkinan besar akan paling terpengaruh dan pasar yang berkembang seperti India akan paling sedikit mengalami PHK.
Sang juru bicara Ericsson menambahkan bahwa sebagian besar PHK akan digelar pada paruh pertama tahun 2023 dan prosesnya bisa diperpanjang hingga tahun 2024 mendatang. Pihaknya berjanji akan memenuhi ketentuan PHK yang berlaku di setiap wilayah.
“Cara dalam mengurangi jumlah pegawai ini akan dikelola dengan berbeda-beda, tergantung pada praktik negara setempat,” kata juru bicara Ericsson dalam pernyataannya.
“Tujuan kami adalah mengelola proses di setiap negara dengan adil, hormat, profesionalisme, dan sejalan dengan undang-undang ketenagakerjaan setempat,
“Setiap dampak terhadap karyawan akan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada mereka,” tambah dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.