ANDALPOST.COM – Viral di media sosial pegawai Dirjen Bea Cukai kementrian keuangan bernama Widy Herianto menuliskan komentar kasar di media sosial.
Melalui akun Twitter pribadinya yaitu @wadawidy, ia menyebutkan bahwa netizen banyak bicara dan seperti pembantu dengan kata-kata kasar.
Kasus tersebut bermula pada saat Widy merespon keluhan masyrakat di media sosial. Terdapat seorang pengguna Twitter yang mengeluhkan bahwa piala yang ia dapatkan harus dipungut pajak oleh Bea Cukai.
Akun tersebut juga mempertanyakan alasan Bea Cukai memberikan pajak kepada barang impor yang seharusnya gratis. Ia mengaku bahwa ia termasuk orang awam sehingga bingung karena tidak mengerti apa-apa mengenai peraturan tersebut.
“Ini juga kejadian sama gw. Waktu itu @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco. Tapi karena kita ngga bisa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia. Sampai di Indonesia pialanya kena pajak becuk 1juta lebih,” keluh @kerissati di akun Twitter pribadinya.
“Mau protes cuma dibilang ‘barang yg di import mau beli atau gift gratis tetap kena pajak’. Gratis kena pajak tuh gmna? Karena orang awam nga ngerti apa2, kita iya iya aja. Selama 2011-2013 kita menang award 3 tahun berturut2 di Amerika. Ya bayangin aja pajaknya berapa,” lanjut @kerissakti.
Warganet Harus Pelajari Ketentuan Impor
Lantas keluhan tersebut ditanggapi oleh pegawai pajak Widy. Dalam tweetnya menuturkan bahwa seharusnya warganet itu mempelajari tentang apa saja ketentuan impor.
Ia juga menuliskan bahwa warganet saat ini banyak bicara dan minim literasi peraturan. Namun dalam cuitannya mengandung kata-kata kasar yang terkesan menghina warganet.
“Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrng kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan,” ujar Widy Heriyanto.
“para babu sibuk belain tuan nya,” lanjut tulis Widy .
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.