ANDALPOST.COM — Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan senjata nuklir strategis Rusia mungkin akan ditempatkan di negara tersebut, Jumat (31/3).
Lukashenko dan Vladimir Putin pada pekan lalu mengumumkan, bahwa Rusia ingin menyebarkan senjata nuklir taktis jarak pendek di Belarusia.
Senjata nuklir strategis seperti hulu ledak rudal yang disebutkan Lukashenko selama pidato kenegaraannya akan menimbulkan ancaman yang lebih besar, jika Moskow memindahkannya ke wilayah sekutu.
Sementara baik Putin maupun Lukashenko menuduh Barat ingin menghancurkan Rusia dan Belarusia.
“Putin dan saya akan memutuskan dan memperkenalkan disini, jika perlu, senjata strategis, dan mereka harus memahami ini, musuh di luar negeri yang hari ini mencoba menghancurkan kami,” terang Lukashenko dalam pidato televisi selama satu jam.
“Kami tidak akan berhenti untuk melindungi negara kami, negara kami, dan rakyat,” imbuhnya.
Lukashenko juga menambahkan, bahwa dirinya tidak takut jika Barat menjatuhkan sanksi terhadap Belarusia.
Gencatan Senjata
Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Belarusia siap mempertahankan kedaulatannya melalui segala cara yang diperlukan, termasuk senjata nuklir.
Ia menekankan, bahwa dukungan Barat bagi Ukraina hanya meningkatkan kemungkinan eskalasi perang nuklir.
Terlebih, pasukan Belarus kini berada di perbatasan selatan negara dengan Ukraina guna mencegah provokasi.
Kendati begitu, Lukashenko menyerukan gencatan senjata di Ukraina dan diskusi terbuka antara Moskow dan Kyiv.
“Kita harus berhenti sekarang, sebelum eskalasi dimulai. Saya akan mengambil risiko menyarankan diakhirinya permusuhan, deklarasi gencatan senjata,” ujar Lukashenko.
“Semua masalah teritorial, rekonstruksi, keamanan, dan lainnya dapat dan harus diselesaikan di meja perundingan, tanpa prasyarat,” tambahnya.
“Sebagai hasil dari upaya Amerika Serikat dan satelitnya, perang skala penuh telah terjadi di Ukraina. Perang Dunia Ketiga dengan api nuklir membayangi cakrawala,” imbuh dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.