ANDALPOST.COM – Terdapat seruan untuk melakukan perluasan operasi pencarian dan penyelamatan oleh Pimpinan Dewan HAM PBB, Volker Türk.
Hal tersebut, disebabkan atas lonjakan jumlah migran dan para pencari suaka yang melakukan perjalanan, menyeberangi Mediterania, Kamis (13/04/2023).
Adapun, dalam ajakannya untuk menerima para pengungsi yang melakukan perjalanan, Volker meminta bantuan dari Italia.
Diketahui, Italia pada dasarnya, sudah melakukan penerimaan terhadap sebagian besar arus pengungsi ke negara itu.
Dilaporkan bahwa, penjaga pantai di Italia telah melakukan penyelamatan terhadap kurang lebih 2.000 orang yang melalui rute Mediterania sejak Jumat (07/04/2023).
Peran Italia dan Bantuan Negara lain
Alhasil, para pejabat Italia yang berafiliasi sayap kanan pun menanggapi keadaan migrasi ini.
Mereka diketahui, sudah memberlakukan suatu situasi ‘keadaan darurat’ yang akan berjalan selama enam bulan untuk menangani permasalahan lonjakan tersebut.
“Kami melihat peningkatan tajam dalam jumlah orang yang putus asa, yang mempertaruhkan nyawa mereka,” ujar Volker.
Volker juga menekankan, bahwa dalam menanggapi kasus yang mulai melonjak ini, semua pihak yang diminta kooperasinya. Diharapkan, untuk tidak bimbang dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi yang melakukan penyebrangan.
Selain itu, penting bagi semua pihak untuk tidak saling menunjuk ketika dihadapkan dengan permasalahan ini.
Di mana, diharapkan tidak ada lagi suatu perdebatan antara negara, terkait tanggung jawab mereka dalam menangani kasus lonjakan migrasi ini.
Selanjutnya, kondisi yang dialami oleh para pengungsi yang melakukan penyebrangan, dikatakan sebagai sebuah ‘pertaruhan nyawa’.
Dalam penjelasan Volker, ia sempat mendesak pemerintah Italia untuk menetapkan kembali izin para warga negara Italia untuk membantu dalam pencarian dan penyelamatan.
Diketahui, izin atau akses warga negara untuk bantu tersebut, baru dibatasi oleh pemerintah Italia tahun 2023 ini.
Seruan dan desakan Volker terpancing, ketika adanya penjelasan mengenai jumlah korban yang tenggelam di Laut Mediterania.
Dilaporkan oleh bagian migrasi PBB, para korban yang tenggelam saat melakukan perjalanan mereka melintasi laut, sudah terjadi sejak tiga bulan pertama di tahun ini.
Laporan dari IOM
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada hari Rabu lalu, melakukan publikasi terkait korban tewas dan hilang di Kawasan laut Mediterania.
Dilihat juga bahwa, kondisi yang dilaporkan merupakan yang tertinggi pada setiap kuartal sejak tahun 2017.
Adapun, data yang didokumentasikan IOM, mencatat sebanyak 441 jumlah kematian pengungsi dalam jangka waktu tiga bulan.
Hal tersebut, jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan total 742 dalam satu tahun. Ditambah pula, dengan jumlah 446 di tahun 2015, tentunya naik drastis di tahun 2023 ini.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.