ANDALPOST.COM – Ketegangan di Korea Utara memang silih berganti. Situasi saat ini merupakan ketegangan yang paling bergejolak dalam lima tahun terakhir, bahkan nampaknya akan memburuk.
Sebulan terakhir Korea Utara telah menembakkan rudal ke Jepang, hingga memaksa penduduk untuk mencari perlindungan. Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu pun beberapa kali sempat meluncurkan rudal balistik, menerbangkan pesawat tempur di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan.
Ratusan peluru artileri ditembakkan ke laut, di mana telah mendarat di zona penyangga militer yang dibuat oleh Korea Utara maupun Korea Selatan pada tahun 2018 silam guna menjaga perdamaian. Sayangnya, secara teknis kedua negara tersebut masih berperang.
Melansir dari bbc.com, pada Senin (24/10/2022) sebuah kapal dagang Korea Utara melintasi perbatasan laut negara-negara tersebut, menyebabkan kedua belah pihak melepaskan tembakan peringatan. Korea Selatan dengan gamblang mengatakan serangan itu memang disengaja.
Lantas, apa yang sebenarnya dilakukan Kim Jong Un?
Terdapat tiga alasan mengapa Korea Utara kembali meluncurkan rudal. Korut ingin menguji dan meningkatkan teknologi senjatanya guna mengirim pesan politik ke dunia (terutama AS).
Korea Utara juga ingin memberikan kesan kepada rakyatnya di dalam negeri dan menopang kesetiaan terhadap rezim. Tidak mudah menguraikan tujuan dari serangan tersebut, namun kali ini Kim telah memberikan tanda secara eksplisit.
Media pemerintah telah melaporkan beberapa kali bahwa peluncuran dan latihan baru-baru ini sebagai tanggapan atas latihan militer. Hal itu dijalankan oleh AS, Korea Selatan, dan Jepang.
Korea Utara menyalahkan musuh-musuhnya lantaran meningkatkan ketegangan dan mengungkap peluncuran rudal merupakan peringatan yang jelas bahwa mereka harus berhenti.
Ketiga negara tersebut juga sudah mengadakan latihan militer skala besar secara terpisah dan bersama-sama selama dua bulan terakhir untuk menunjukkan bahwa mereka siap terhadap serangan nuklir Korea Utara.
Korea Utara memang mulai mengembangkan senjata nuklir pertamanya guna membentengi diri dari invasi.
Beberapa orang percaya tekanan serta ketegangan yang terjadi saat ini untuk mempersiapkan ledakan senjata untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, atau bahkan serangan skala kecil ke Korea Selatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.