ANDALPOST.COM — India akan menjadi tuan rumah pertemuan Kelompok 20 (G20) di Kashmir. Namun, penduduk serta pakar mengatakan, acara kontroversial itu bertujuan untuk memproyeksikan ‘kenormalan’ di wilayah yang disengketakan, Rabu (17/5).
Pertemuan kelompok kerja G20 ketiga tentang pariwisata akan diadakan di wilayah tersebut dari 22 hingga 24 Mei.
Sebelumnya, acara global pertama di sana sejak 5 Agustus 2019 silam. Saat pemerintah sayap kanan India menghapus status khusus satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di negara tersebut.
Ketika New Delhi membawa Kashmir di bawah pemerintahan India, muncul sejumlah undang-undang (UU) serta kebijakan yang merusak hak dan perjuangan warga Kashmir.
India saat ini adalah presiden G20, sebuah blok antar pemerintah yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa.
Grup ini menyumbang 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia.
‘Menutup Kesengsaraan Kita’
India mengklaim acara G20 akan meningkatkan industri pariwisata di kawasan itu. Sebab berencana membawa para delegasi untuk tur ke lembah Himalaya yang indah.
Srinagar, kota utama di kawasan itu dengan 1,4 juta penduduk, akan mendapatkan facelift untuk acara tersebut.
Jalan menuju bandara telah diberi lapisan cat.
Tiang lampu di sepanjang jalan diterangi dengan warna oranye, putih, dan hijau, warna bendera nasional India.
Bunker keamanan yang menghiasi kota telah dicat dengan warna biru. Sementara kabel berduri yang terlihat di salah satu wilayah paling militer di dunia telah dilepas di banyak tempat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.