Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Xi Jinping Beri Rambu Kepada Tentara China agar Siap Perang

Foto Xi Jinping terlihat di layar besar distrik Hangzhou saat memberikan pidatonya. (Foto: Chinatopix via AP

ANDALPOST.COM – Ketegangan untuk melaksanakan perang di antara para pemimpin negara adidaya semakin menguat. Khususnya, di sisi negara China.

Pada hari Rabu (9/11/2022), salah satu anggota partai komunis China yang tidak ingin disebutkan namanya, melaporkan bahwa Xi Jinping menyuruh Tentara Pembebasan Rakyat untuk memfokuskan energinya pada pertempuran.

Hal itu diduga, adalah rambu-rambu yang diberikan Presiden China tersebut untuk persiapan perang.

Xi juga mengatakan bahwa para tentara harus secara komprehensif memperkuat pelatihan militer dalam pelatihan perang.

Sebelumnya, ia sudah memberi aba-aba saat memperingatkan kongres partai akhir-akhir ini tentang “badai berbahaya” di cakrawala.

“Fokuskan semua energi [kalian] untuk berjuang, bekerja keras untuk bertarung dan meningkatkan kemampuan [kalian] untuk menang,” kata Xi.

Ia juga menambahkan bahwa tentara harus tegas dan siap membela kedaulatan nasional dan keamanan nasional. Hal ini adalah ekor dari ketidakstabilan dan ketidakpastian situasi di China saat ini.

Melalui laman People’s Daily, foto-foto Xi bertebaran di halaman depan dengan seragam tentaranya selama mengunjungi pusat komando.

Tindakan Sama Sebelumnya

Pada 2013 lalu, Xi juga pernah mengatakan hal yang sama kepada tentara China. Hal ini ia katakan kembali setelah ia mengambil alih kekuasaan di negara tersebut. Ia berkata bahwa mereka harus fokus pada persiapan perang. 

Kemudian, tahun 2016, Xi Jinping mengatakan kepada para perwira untuk “setia” dan “berakal” dalam pertempuran dan “berani dan mampu memenangkan perang”. Xi mengatakan hal ini dalam kunjungan serupa di pusat komando.

Akhirnya, di tahun 2017, Xi kembali mengatakan hal yang sama. Ia berkata mengenai persiapan perang dengan para tentara. Seorang analitis politik menduga bahwa hal ini dilakukan Xi untuk meningkatkan retorikanya.

“Ia sedang mengirim pesan ke Amerika Serikat dan Taiwan,” ujar Willy Lam, seorang rekan senior di Jamestown Foundation di Washington.

“Meskipun kekuatan militer China belum setara dengan Amerika Serikat, pengambilan keputusan Xi ini tidak selalu berdasarkan perhitungan rasional,” lanjutnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.