ANDALPOST.COM – Negara Gambia diketahui memiliki ketergantungan yang besar terhadap industri farmasi seperti obat-obatan yang di ekspor dari India. Oleh karena itu, Negara Gambia memutuskan untuk memperketat proses import dari india yang masuk ke Gambia.
Perketatan dalam pemeriksaan hingga pengecekan yang dilakukan oleh Gambia disebutkan akan mulai ditetapkan per-1 Juli 2023.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Perketatan yang dilakukan oleh Gambia dikarenakan permasalahan akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan mengenai racun yang mulai tersebar di berbagai obat-obatan sirup.
Kasus kematian karena sirup obat batuk yang kian meningkat membuat Gambia merasa khawatir akan ketergantungan yang mereka rasakan.
Ketergantungan Gambia
Aturan baru dari pemerintah Gambia tersebut menyoroti ketergantungan mereka senilai $42 miliar sejak permasalahan racun dalam obat batuk muncul ke permukaan tahun lalu.
Industri farmasi India atau obat-obatan yang di ekspor merupakan salah satu yang terbesar di beberapa negara di Benua Afrika.
Ekspor obat-obatan India ke negara-negara Afrika pun telah melakukan pembahasan lebih lanjut yang dilakukan pada bulan April lalu.
Dalam pertemuan tersebut pemerintahan India yang bertemu dengan negara-negara Afrika yang membeli dari industri farmasi mereka menegaskan bahwa obat-obatan yang di ekspor tidak mengalami gangguan seperti yang terjadi pada puluhan anak yang meninggal karena obat sirup.
Keyakinan terhadap negara Afrika-pun diberikan oleh India. Negara itu yakin produk farmasi yang dijual tidak bermasalah. Meskipun diduga obat itu telah membuat setidaknya 70 anak di Gambia meninggal dunia tahun lalu setelah mengonsumsi sirup obat batuk.
Keputusan Baru Gambia
Meskipun demikian pemerintah Gambia tetap meningkatkan kewaspadaan mereka pada proses ekspor India yang masuk ke Gambia.
“Mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat-obatan di bawah standar dan palsu yang masuk ke negara”, jelas Direktur Eksekutif Badan Pengawasan Obat-obatan (MCA), Markieu Janneh Kaira.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kaira dalam sebuah surat. Ia menunjukkan surat itu kepada Jenderal Pengawas obat India, Rajeev Singh Raghuvanshi mengenai proses ekspor impor kedua negara, Kamis (15/6/2023).
Quntrol Laboratories
Dalam penjelasan yang menunjukan bagaimana keputusan Gambia terhadap proses masuknya obat-obatan dari India itu menyebutkan bahwa MCA ingin mulai memperketat setiap barang farmasi yang masuk.
Adapun badan yang ditunjuk untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan adalah Quntrol Laboratories yang merupakan sebuah perusahaan inspeksi dan pengujian obat-obatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.