ANDALPOST.COM – Pemukim Israel dilaporkan telah membakar ladang di Turmusya, Utara Ramallah, Palestina pada Minggu, (25/6/2023) yang menyebabkan terjadinya bentrokan.
Bentrokan yang diakibatkan oleh pemukim Israel setelah beberapa hari itu telah menyebabkan setidaknya 30 rumah dan 70 kendaraan terbakar.
Bentrokan tersebut juga telah mengakibatkan kekacauan di desa tersebut. Hal ini dikarenakan lebih dari 400 pemukim Israel telah menyerang desa di Turmusya dan berada dalam perlindungan tentara Israel.
Serangan tersebut dilaporkan telah menyebabkan satu penduduk lokal Palestina tewas.
Menurut laporan, korban jiwa tersebut diidentifikasi sebagai Omar Jabara Abu Al-Qattin yang berusia 25 tahun.
Meski sudah menewaskan satu warga sipil, pemukim Israel tidak berhenti menyerang desa-desa di Palestina. Sebaliknya, serangan tersebut diketahui semakin sering terjadi pada penduduk lokal di Tepi Barat.
Pemukim Israel yang melakukan serangan terhadap penduduk lokal di Tepi Barat dilaporkan telah menyapu beberapa desa.
Mereka telah merusak rumah-rumah warga sipil Palestina yang digambarkan sebagai kejahatan terorganisir. Kejadian ini telah berlangsung sejak hari Sabtu.
Menyusul dari serangan di hari Sabtu tersebut, puluhan pemukim Israel mengamuk di Desa Umm Safa, Tepi Barat, Palestina dan meneror warga sipil.
Serangan demi serangan yang dilakukan pemukim Israel tersebut kini viral di media sosial yang menunjukkan gerombolan pemukim berkeliling. Melalui rekaman video tersebut juga diketahui bahwa mereka menembakkan peluru ke arah rumah-rumah warga Palestina.
Serangan tersebut dilaporkan sebagai serangan hari kelima secara berturut-turut tanpa adanya dasar.
Menurut media setempat, serangan di hari kelima itu setidaknya telah menghancurkan 10 rumah di Umm Safa dan tujuh kendaraan terbakar.
Tidak hanya menyerang tanpa dasar, para pemukim Israel juga meminta perlindungan dengan tentara Israel. Hal ini menyebabkan penduduk lokal tidak dapat membela diri.
Akibat dari serangan di hari kelima tersebut, seorang tentara Israel yang tidak bertugas menjadi salah satu dari empat tersangka yang ditahan.
Klaim Israel
Meningkatnya tindak kekerasan yang dialami oleh penduduk lokal Palestina telah menyita perhatian negara Israel.
Setelah serangan terakhir, panglima militer Israel yakni Herzi Halevi, kepala intelijen Israel di Shin Bet, Ronen Bar dan komisaris polisi Israel, Kobi Shabtai mengeluarkan pernyataannya.
Mereka menyatakan pernyataan bersama dan mengecam serangkaian tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel beberapa hari belakangan ini.
Lebih lanjut, mereka juga mengatakan bahwa rangkaian serangan tersebut merupakan aksi terorisme nasionalis.
Meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina telah diakui oleh militer Israel. Pihaknya mengklaim bahwa mereka telah gagal menghentikan kerusuhan pemukim dalam beberapa hari terakhir.
Hal tersebut juga sangat disayangkan oleh pihak Israel yang menyebabkan serangkaian kerugian bagi negara Palestina.
Menurut laporan, pemukim Israel juga telah menyerang jaringan listrik yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa desa seperti Umm Safa, Deir Sudan, Ajjoul dan Attarah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.