ANDALPOST.COM — Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (26/6/2023), akan mengeluarkan perencanaan mereka setelah melakukan penghilangan “pertanyaan mematikan” dalam tes masuk universitas di Korsel.
Keputusan ini dijelaskan melalui Menteri Pendidikan, Lee Ju-ho pada hari Rabu (21/6/2023). Di mana adanya penghilangan “pertanyaan mematikan” dalam tes Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi Korea (CSAT).
Hal tersebut dilakukan setelah adanya kritik keras dari Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol.
CSAT juga seringkali dikenal sebagai Suneung. Sebagai salah satu tes persyaratan untuk mengukur potensi pencapaian para siswa di masa depan. Juga menentukan potensi siswa yang akan lanjut ke perguruan tinggi setelah 12 tahun bersekolah.
Tes yang dianggap sulit tersebut disadari menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis demografi atau turunya angka kesuburan yang ada di Korsel.
Sebab sulitnya tes masuk Suneung ke perguruan tinggi negeri membuat masyarakat harus menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta yang notabene lebih mahal.
Hal tersebut diyakinkan menjadi salah satu hal yang menyebabkan masyarakat tidak mau mempunyai anak. Dikarenakan biaya sekolah yang dianggap mahal di persekolahan swasta. Sebab tes masuk sekolah negeri yang sangat susah atau sering disebut sebagai “pertanyaan mematikan”.
Oleh karena itu dihilangkannya “pertanyaan mematikan” pada tes masuk membuat pihak pemerintah untuk menindaklanjuti kebijakan mereka.
Di mana dalam pemaparan rencana yang diberikan oleh pemerintah di hari Senin, bertujuan untuk membatasi pengeluaran negara untuk pendidikan swasta. Hal itu dianggap telah dipersalahkan sebagai faktor utama di balik penurunan tingkat kesuburan negara tersebut.
Pengeluaran Besar di Bidang Pendidikan
Dikarenakan tes masuk yang sulit, setiap warga negara yang tetap menginginkan anaknya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tentunya hal itu tidak memiliki kesempatan lain selain memasukan anaknya ke sekolah swasta.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.