ANDALPOST.COM – Pada Senin (17/7/2023), Presiden Jokowi melakukan reshuffle di kabinetnya. Jokowi melantik satu menteri dan enam wakil menteri untuk membantunya di sisa masa jabatannya.
Masa jabatan Jokowi untuk periode keduanya ini kurang dari delapan bulan lagi. Oleh karenanya, keputusan yang diambil Jokowi membuat beberapa pihak memberi komentar tajam.
Salah satu pihak yang memberikan komentar akan perombakan kabinet Jokowi ialah The Straits Times. Ada beberapa poin yang menjadi sorotan media tersebut mulai dari perombakan di akhir jabatan, hingga terpilihnya beberapa nama tim sukses yang terpilih menjadi wakil menteri.
Sorotan Media Asing
Dari judul yang dipilih untuk berita tersebut pun sudah menyentil keras ke pemerintahan saat ini. Judul berita tersebut ialah Indonesia’s Jokowi appoints loyalist to Cabinet in reshuffle ahead of general election atau Jokowi menunjuk loyalis kabinet dalam perombakan menjelang pemilihan umum.
Beberapa nama memang cukup membuat tercengang publik karena dari rekam jejaknya diketahui sebagai orang yang membantu Jokowi untuk meraih jabatannya selama ini. Contoh saja Budi Arie Setiadi yang ditunjuk menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia.
Budi Arie Setiadi
Dari kiprahnya di dunia politik, Budi termasuk orang yang berjasa dalam organisasi relawan yang telah mendukung Jokowi sejak 2014. Berarti dalam dua periode terakhir, Budi sangat setia memenangkan Jokowi untuk menjadi Presiden Indonesia.
Penunjukan Budi tersebut dikarenakan Menteri Komunikasi dan Informatika sebelumnya, Johnny G. Plate harus dicopot dari jabatannya karena tersandung masalah korupsi.
“Kasus korupsi jangan sampai menghambat upaya kita membangun BTS atau base transceiver station (menara yang menghubungkan perangkat seluler dengan jaringan internet) di seluruh Indonesia karena ini adalah pelayanan publik. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan dan tertinggal,” kata Jokowi kepada wartawan setelah mengumumkan perombakan kabinet pada Senin (17/7/2023) pagi yang dilansir dari the Straits Times.
Dalam artikel tersebut juga menuliskan bahwa Jokowi seakan-akan sengaja menunjuk pendukungnya dalam sisa masa jabatannya.
“Perombakan tersebut mencakup penunjukan beberapa wakil menteri dan secara luas dilihat sebagai langkah Presiden untuk menempatkan para pendukungnya dalam pemerintahan sebelum pemilihan umum pada bulan Februari,” tulis berita yang diunggah tidak lama setelah pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Kepresidenan Jakarta.
Di Indonesia juga tidak sedikit komentar masyarakat yang menilai ini adalah salah satu ‘balas budi’ presiden kepada pendukungnya. Apalagi ini adalah masa-masa terakhir Jokowi sebab Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan diri.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Sebenarnya tidak hanya Budi yang terlibat dalam kampanye Jokowi. Paiman Raharjo yang pada Senin kemarin juga dilantik menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi jika ditelusuri juga merupakan simpatisan Jokowi.
Pada 2019 lalu, Paiman dengan gamblang mengatakan kelompoknya sudah mendukung Jokowi sejak gelaran pilgub DKI hingga pilpres. Bisa dihitung loyalitas Paiman sudah lebih dari 10 tahun.
“Kami bergerak sejak 2012 ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian 2014 sebagai capres dan kini maju kembali sebagai capres,” kata Paiman dulu dilansir dari CNN Indonesia.
Tanggapan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi mungkin tahu langkah yang diambilnya ini akan menuai komentar negatif dari banyak kalangan. Oleh karenanya, setelah pelantikan Jokowi menjelaskan alasan dirinya menunjuk Budi Arie Setiadi.
“BTS tetap harus berjalan karena nanti menyangkut pada pelayanan ke daerah 3T, jangan sampai kita sudah, sudah peristiwa hukum, BTS-nya terbengkalai, ini saya enggak mau, tugas beratnya di situ,” kata Jokowi. (paa/fau)