ANDALPOST.COM — Terdapat petisi yang diajukan pemerintah kota di Kanada kepada beberapa pemilik bisnis di Manitoba Selatan.
Petisi ini diajukan untuk memberhentikan pemberian dana kepada perpustakaan yang terletak di daerah tersebut, atas klaimnya yang telah disampaikan.
Sebelumnya, perpustakaan tersebut mengklaim bahwa mereka memiliki buku “pornografi” di rak mereka selama satu bulan. Mencakup seruan untuk menghapus buku pendidikan seks.
Mike Urichuk, seorang ayah dan guru di Kota Winkler, Manitoba, mengatakan bahwa memanglah baik bagi orang-orang untuk memiliki dampak yang berbeda.
Namun, upaya terbaru untuk memotong dana untuk sistem perpustakaan tersebut, memicu rasa ketidakpercayaan dan perpecahan di komunitas ini. Di mana dimulai selama pandemi Covid-19.
Pada petisi yang baru-baru ini dikeluarkan dan beredar di beberapa komunitas Manitoba Selatan, para pemilik bisnis diimbau untuk menolak membayar pajak karena perpustakaan.
“Menolak uang pajak Anda yang mendanai buku-buku pornografi dan seksual eksplisit yang disediakan untuk anak–anak dan remaja,” ajuan petisi tersebut.
Selain itu, Urichuk menyampaikan, bahwa sistem perpustakaan yang merupakan jaringan lima cabang di komunitas Manitoba Selatan ini telah melakukan tindakan kriminal berkelanjutan.
Hal ini karena pihak perusahaan telah mendistribusikan materi yang mengandung pornografi. Juga menginstruksikan tentang sentuhan seksual terhadap anak di bawah umur.
Petisi ini muncul di tengah meningkatnya pertempuran atas konten buku. Termasuk hal serupa yang juga terjadi di perpustakaan pada Kota Brandon, Manitoba Barat Daya.
Isi Petisi
Pada petisi ini, terdapat halaman dokumen yang menunjukkan sebanyak lebih dari 250 tanda tangan dari antara Januari dan April. Meskipun tampaknya beberapa orang telah menandatangani lebih dari sekali.
Crystal Funk, yang tinggal di komunitas terdekat Gretna, Manitoba, mengatakan bahwa dirinya merupakan salah satu di antara mereka yang mengumpulkan tanda tangan petisi.
Selain itu, ia juga mengakui telah mengirimkannya sendiri ke dewan. Ia mengatakan bahwa ia ingin melihat judul-judul buku yang dipermasalahkan, untuk dihapus dari koleksi perpustakaan.
Funk menganggap bahwa permintaan yang ia ajukan tersebut, tidak akan ia anggap sebagai pelarangan atau penyensoran buku. Melainkan hanya sekadar penghapusan dari koleksi perusahaan.
“Saya hanya seorang individu yang peduli, bersama dengan banyak individu lain yang peduli, tentang apa yang tersedia untuk anak-anak kita,” katanya.
Funk mengatakan bahwa terdapat salah satu buku yang ia minta tarik, yaitu buku berjudul ‘Mari Bicarakan Tentang Hal Itu: Panduan Remaja Untuk Seks, Hubungan, dan Menjadi Manusia’ oleh Erika Moen dan Matthew Nolan.
Dalam bahasa aslinya, bahasa Inggris, buku ini berjudul Let’s Talk About It: The Teen’s Guide to Sex, Relationships, and Being a Human (A Graphic Novel).
Dalam novel ini, terdapat grafis yang memuat sketsa-sketsa yang mencakup penggambaran alat kelamin, persetubuhan, serta masturbasi.
Funk mengatakan, bahwa buku tersebut merupakan salah satu judul utama yang diperlihatkan oleh pemohon petisi kepada orang-orang, dalam upaya untuk mendapatkan tanda tangan mereka.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.