ANDALPOST.COM — Penduduk lokal California, Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah ditangkap oleh kepolisian setempat akibat melakukan ujaran kebencian terhadap umat Muslim pada Kamis, (10/8/2023).
Ia resmi ditahan dengan dakwaan ujaran kebencian yang dilakukannya di sebuah taman pada hari Senin lalu.
Pada saat yang sama, sekitar 30 kelompok Muslim berada di Heron Landing Park di Rancho Cordova, California, AS.
Robert Avery yang merupakan pelaku tindakan kriminal tersebut diketahui sempat mengancam kelompok Muslim.
Ancaman tersebut dilakukan oleh Avery dengan mencoba untuk menabrak kelompok Muslim tersebut menggunakan mobil Honda Insight keluaran tahun 2012.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka pada insiden tersebut.
Berdasarkan keterangan dari pihak berwenang, pada saat yang bersamaan Avery juga mengatakan kalimat tidak etis terhadap kelompok Muslim.
“Tembak dan bom,” kata Avery ditujukan kepada kelompok Muslim yang berada di taman tersebut.
Tidak hanya itu, menurut informasi yang beredar, Avery juga sempat membuat keributan di sebuah toko minuman keras sebelum insiden tersebut terjadi.
Pria berusia 33 tahun itu sebelumnya juga sempat melakukan kejahatan yang serupa.
Hal ini membuat ia terdaftar dengan catatan rasis di kepolisian setempat.
Dakwaan Pelaku
Akibat dari tindakan islamophobia nya itu, Avery diketahui merasa bersalah dan menyerahkan dirinya kepada kantor polisi.
Hampir 12 jam usai insiden tersebut, kepolisian setempat resmi menahannya dengan beberapa tuduhan.
Avery didakwa dengan tuduhan penggunaan senjata mematikan, melancarkan ancaman, dan ujaran kebencian.
Mendengar insiden tidak bermoral itu, seorang pengacara hak sipil senior di Dewan Perhubungan Islam-Amerika di Sacramento Valley, California tengah, Layli Shirani membuka suara.
Shirani mengatakan, “kami berterima kasih kepada otoritas penegak hukum setempat atas tindakan cepat mereka dalam menahan tersangka dan mendesak otoritas federal untuk mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan kejahatan rasial atas serangan yang tampaknya termotivasi bias terhadap anggota komunitas minoritas ini,” pungkas Shirani.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.