ANDALPOST.COM – Amerika Serikat (AS) melarang warganya mengunduh aplikasi media sosial TikTok, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi keamanan nasional.
Diketahui, AS mencurigai bahwa dengan aplikasi TikTok, pemerintah China dapat mengakses data pengguna penduduk AS.
Karena pemblokiran tersebut, Chief Executive Officer TikTok, Shou Zi Chew mengatakan bahwa mereka akan memberikan solusi andal dalam mengatasinya.
Ia tetap yakin, bahwa perusahaannya akan tetap memberikan langkah secepat mungkin agar masalah pemblokiran ini dapat dipecahkan.
Pernyataan CEO TikTok
Saat Chew mengadakan konferensi pers di DealBook The New York Times pada hari Rabu (30/11/2022). Ia mengatakan kepada pewawancara, serta penulis Andrew Ross Sorkin bahwa ia bertanggung jawab atas semua keputusan strategis di TikTok.
Chew menyampaikan informasi tersebut, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang campur tangan pemerintah China dalam pembuatan aplikasi ini.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Chew dan timnya akan mencoba mencari resolusi dengan otoritas AS untuk menghindari pemblokiran aplikasi mereka.
Alhasil, TikTok ByteDance Ltd telah bekerja dengan Komite Investasi Asing di AS, atau Cfius, untuk menghasilkan solusi atas permasalahan tersebut.
Selain itu, mereka juga melibatkan kemitraan dengan Oracle Corp untuk melindungi data-data warga.
“Kami memiliki protokol akses data yang sangat ketat,” kata Chew.
Diketahui, upaya baru ini disebut dengan Project Texas.
Dengan ini, mereka akan menyimpan informasi miliki warga AS secara fisik, di pusat data server milik perusahaan raksasa perangkat lunak, Oracle Corp.
TikTok juga mengalihkan platformnya ke infrastruktur Cloud Oracle. Artinya, aplikasi dan algoritma mereka akan diakses dan dikerahkan untuk pengguna AS dari pusat data domestik.
Teguran Surat
Sebelumnya, TikTok sempat mendapat ‘teguran’ melalui surat yang dikirimkan oleh sembilan senator AS, yang menuduh TikTok dan induknya memantau warganya.
Diketahui, isi surat tersebut menuntut jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan umum bagi perusahaan.
Antara lain, seperti ‘apakah pegawai TikTok yang berbasis di China dapat mengakses data pengguna AS?’ dan ‘apakah data tersebut dibagikan kepada pemerintah China?’.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Chew mengakui bahwa benar perusahaannya dapat mengakses informasi tertentu pengguna Tik Tok AS, termasuk video dan komentar publik.
Namun, data tersebut tidak dibagikan kepada pemerintahan China.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.