ANDALPOST.COM — Pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas, pada Minggu (8/10/2023). Tepatnya beberapa jam setelah militer negara itu mulai membombardir Jalur Gaza dengan tujuan untuk melenyapkan kelompok militan tersebut. Lalu merebut kendali penuh atas wilayah Palestina.
Pernyataan perang ini bahkan dibenarkan oleh Pejabat Amerika Serikat yang mengetahui tentang rencana serangan yang akan dilancarkan oleh pihak Israel.
Pejabat Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa Israel akan melancarkan invasi darat skala penuh dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Pemungutan suara untuk menyatakan perang secara resmi dilakukan pada malam hari. Lalu diumumkan pada hari Minggu oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di kantornya.
Ia mengatakan, sekarang akan ada “kegiatan militer yang signifikan.” Hal tersebut diumumkan pertama kali oleh The Times of Israel.
Lebih dari 600 warga Israel tewas pada akhir pekan dalam serangan lintas batas yang mengejutkan oleh militan yang berbasis di Gaza. Di mana merupakan rumah bagi sekitar 2 juta orang.
Sementara video menunjukkan perempuan lanjut usia dibantai saat mereka menunggu di halte bus di Israel selatan. Serta mayat orang-orang yang menghadiri festival musik di dekat perbatasan.
Sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, juga diyakini telah diculik dan dibawa kembali ke wilayah Palestina.
Firasat Pemerintah Israel Sebelum Serangan Pasukan Hamas
Bahkan sebelum deklarasi perang resmi, Israel telah mengambil tindakan terhadap dugaan sasaran Hamas di Gaza.
Di mana Israel mendesak warga sipil untuk menghindari daerah yang diduduki oleh kelompok militan tersebut yang telah menguasai wilayah tersebut sejak tahun 2006.
Namun warga sipil mengatakan tidak mungkin mencapai tempat aman di daerah padat penduduk tersebut. Lalu Israel menuduh Hamas sengaja menempatkan senjata dan militan di dekat warga sipil.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.