ANDALPOST.COM — Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pada Minggu (8/10/2023) bahwa ia telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk Ford untuk berlayar ke Mediterania Timur. Dalam rangka siap membantu Israel setelah serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.000 orang di kedua sisi.
Warga Amerika dilaporkan termasuk di antara mereka yang tewas dan hilang.
USS Gerald R. Ford, kapal induk Angkatan Laut terbaru dan tercanggih, dan sekitar 5.000 pelaut serta dek pesawat tempurnya akan didampingi oleh kapal penjelajah. Juga kapal perusak dalam unjuk kekuatan yang dimaksudkan untuk siap merespons apa pun, dari kemungkinan serangan.
Hal tersebut merupakan respon dalam memperkuat dan juga menjadikan bantuan Amerika sebagai senjata tambahan untuk mengalahkan Hamas.
Pengerahan dalam jumlah besar pun mencerminkan keinginan Amerika Serikat untuk mencegah perluasan konflik regional.
Namun, pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang pada hari Minggu dan memberikan lampu hijau untuk “langkah militer yang signifikan” untuk membalas Hamas.
Laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya empat warga Amerika tewas dalam serangan itu. Serta tujuh orang lainnya hilang dan belum ditemukan, menurut seorang pejabat AS.
Jumlah tersebut pun terus dan dapat berubah ketika penghitungan yang lebih lengkap telah dikumpulkan, menurut pejabat tersebut. Ia berbicara tanpa mau disebutkan namanya ketika membahas laporan awal yang diterima oleh Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Sebagian besar dari mereka yang dilaporkan tewas atau hilang adalah warga negara ganda Amerika Serikat-Israel, kata pejabat itu. Oleh karenanya, akibat dari serangan tersebut Amerika Serikat menjadi panas dan ingin menyerang balik ke pasukan Hamas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.