ANDALPOST.COM — TikTok kini menjadi sasaran Uni Eropa (UE) menyusul kekhawatiran atas kehadiran konten terkait Hamas di platformnya.
Hal ini terjadi setelah Uni Eropa mengeluarkan peringatan baru-baru ini kepada raksasa teknologi lain. Seperti ‘X’ dan Meta (sebelumnya Facebook) untuk mengambil tindakan cepat terhadap penyebaran konten ekstremis.
Tindakan keras Uni Eropa terhadap peran perusahaan teknologi dalam memantau dan menghapus konten berbahaya adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memerangi penyebaran propaganda ekstremis dan misinformasi online.
TikTok adalah pemain besar terbaru yang menghadapi pengawasan ketat. Sebab popularitas platform tersebut meningkat secara eksponensial, terutama di kalangan pengguna muda.
Komisaris Urusan Dalam Negeri Uni Eropa, Ylva Johansson, mendesak TikTok untuk mengambil tindakan lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menghapus konten yang terkait dengan Hamas dan kelompok ekstremis lainnya.
“TikTok, seperti platform media sosial lainnya, memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan digital. Penting bagi TikTok untuk mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa platformnya tidak disalahgunakan untuk menyebarkan konten ekstremis dan berbahaya,” dalam pernyataan yang dikeluarkan, Kamis (12/10/2023).
Langkah ini menyusul peringatan kepada ‘X’, perusahaan induk Google, dan Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, untuk mengatasi penyebaran konten ekstremis di platform mereka.
Meningkatnya kekhawatiran UE terhadap masalah ini mencerminkan tren global yang lebih luas. Di mana pemerintah dan badan pengawas mengambil sikap yang lebih aktif terhadap perusahaan teknologi karena praktik moderasi konten mereka.
Tanggapan Positif dari TikTok
TikTok menanggapi peringatan UE dengan menyoroti upaya berkelanjutannya untuk meningkatkan moderasi konten dan menghapus konten berbahaya dengan cepat.
Perusahaan menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan UE dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi masalah ini.
TikTok memiliki Pusat Moderasi Konten di Dublin, Irlandia, tempat tim ahli meninjau dan menghapus konten yang tidak pantas. Termasuk konten yang terkait dengan organisasi ekstremis.
Namun, banyaknya konten yang diunggah ke TikTok setiap hari menimbulkan tantangan yang signifikan bagi platform ini.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.