ANDALPOST.COM — Israel menggempur Gaza bagian selatan dengan serangan udara pada Minggu (22/10/2023) pagi.
Pihaknya mengungkapkan akan lebih mengintensifkan serangan di bagian utara wilayah tersebut.
Seiring dengan komitmen Amerika Serikat (AS) untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada warga Palestina yang kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar.
Media Palestina melaporkan sedikitnya 11 warga sipil tewas dalam serangan Israel di kota Khan Younis, Gaza selatan. Media Palestina juga mengatakan Israel menyerang kota Rafah di selatan.
Serangan semalam terjadi beberapa jam setelah juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari meminta warga Gaza untuk pindah ke selatan untuk menghindari bahaya.
“Demi keselamatan Anda sendiri, bergeraklah ke arah selatan. Kami akan terus menyerang di wilayah Kota Gaza dan meningkatkan serangan,” kata Hagari dalam penjelasannya kepada wartawan Israel pada hari Sabtu (21/10/2023).
Konvoi bantuan kemanusiaan pertama yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza terkepung sejak pecahnya perang tiba melalui perbatasan Rafah pada hari Sabtu.
PBB mengatakan konvoi 20 truk tersebut termasuk pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima oleh Bulan Sabit Merah Palestina.
Namun kantor kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan volume barang yang masuk pada hari Sabtu setara dengan sekitar 4 persen dari rata-rata impor harian ke Gaza sebelum terjadinya permusuhan.
Juga hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan setelah 13 hari pengepungan. Sebuah daerah kantong yang menampung 2,3 juta orang.
Tanggapan AS
Presiden AS Joe Biden, yang sudah lama menjadi pendukung setia Israel pun menyambut baik kedatangan bantuan tersebut setelah berhari-hari melakukan negosiasi yang intens.
Ia mengatakan AS berkomitmen untuk memastikan lebih banyak bantuan masuk melalui perbatasan Rafah.
“Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
AS pada Sabtu malam mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri.
Resolusi tersebut juga menuntut Iran berhenti mengekspor senjata ke milisi dan kelompok teroris yang mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan.
Israel memulai pengepungan total terhadap Gaza setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober di Israel selatan oleh militan gerakan Islam Hamas, yang menewaskan 1.400 orang. Di mana sebagian besar warga sipil, dalam serangan yang mengejutkan dan membuat warga trauma.
Kementerian Kesehatan Gaza pun mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan udara dan rudal Israel sebagai balasannya telah menewaskan sedikitnya 4.385 warga Palestina. Termasuk ratusan anak-anak, dan lebih dari satu juta penduduk wilayah tersebut telah mengungsi.
Sekitar 100.000 orang bergabung dalam demonstrasi pro-Palestina di pusat kota London pada hari Sabtu, berbaris melalui ibu kota Inggris untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.