ANDALPOST.COM — Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengomentari keterlibatan masyarakat dan para legislator di Magelang soal mengelola tatanan wisata.
Khususnya adalah sinergitas masyarakat dan legislator di daerah tersebut dalam mengelola Candi Borobudur yang telah dinobatkan sebagai warisan dunia.
Sehingga aset bersejarah ini perlu dikelola dengan baik dan matang oleh masyarakat khususnya Magelang.
Legislator juga harus terlibat dan turun tangan untuk membantu masyarakat dan stakeholder yang berwenang.
“Di tingkat pusat DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Tengah dan DPRD Kabupaten Magelang ada lebih dari 60 wakil rakyat yang harus terlibat aktif dalam upaya mengatasi masalah pengelolaan Candi Borobudur,” kata Lestari Moerdijat, saat berbicara secara daring pada 8th International Expert on Borobudur bertema Pelestarian Candi Borobudur Nilai Sosio-Spiritual dan Kesejahteraan Masyarakat di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/10/2023).
Nantinya masyarakat setempat harus diberikan ruang sebagai eksekutor dalam peran mengelola wisata Candi Borobudur.
Selain itu mereka yang paham betul bagaimana medan geografis harus dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan dalam proses melestarikan, mengelola dan pengembangan wisata.
Perempuan yang akrab disapa Rerie itu menambahkan, jika peran para legislator di Magelang tersebut untuk menjembatani kepentingan masyarakat dalam melaksanakan program tersebut.
Sebagai Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, Rerie menilai, dalam masalah pengelolaan Borobudur terjadi gap yang cukup lebar antara kepentingan pelestarian yang tidak sejalan dengan persepsi masyarakat.
Sehingga berujung pada masalah ekonomi yang menimpa warga di sekitar Candi Borobudur.
Keterlibatan aktif wakil rakyat dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan di Borobudur, menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, sangat penting.
Pasalnya, permasalahan pengelolaan candi yang sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO itu tidak semata masalah ekonomi dan sosial. Tetapi juga masalah kepemilikan lahan di kawasan Taman Wisata Borobudur.
Selain itu, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, berdasarkan hasil penyerapan aspirasi masyarakat sekitar Borobudur telah terjadi pergeseran budaya agraris yang telah ditekuni sejak masa lalu ke arah pembentukan masyarakat pariwisata untuk mendukung Candi Borobudur sebagai salah satu tujuan wisata super prioritas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.