ANDALPOST.COM — Presiden China, Xi Jinping mengungkapkan hubungan yang mulai membaik dan stabil dengan Australia, Senin (6/11/2023).
Kedua belah pihak berharap meredanya ketegangan dapat bermanfaat bagi kepentingan masing-masing negara. Terlebih untuk memajukan hubungan strategis antara China dan Tiongkok.
“Hubungan andal antara China dan Australia akan bermanfaat di masa depan,” kata Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese kepada Xi dalam pembicaraan tatap muka kedua mereka dalam setahun.
Dalam kunjungannya, Albanese berupaya memperbaiki hubungan antara mitra dagangnya itu setelah perselisihan dalam beberapa tahun terakhir mengenai masalah keamanan hingga asal usul Covid-19.
Sehingga, memicu blokade China terhadap produk-produk Australia, seperti daging sapi dan anggur.
Sebelumnya pada hari Senin, warga Albanese singgah di Kuil Surga di Beijing, mengikuti jejak pemimpin Australia pertama yang mengunjungi Tiongkok lima dekade lalu ketika hubungan diplomatik sedang terjalin.
Di bangunan bersejarah tersebut, warga Albanese berfoto di Echo Wall yang melingkar, tempat PM Australia saat itu, Gough Whitlam, berdiri pada tahun 1973. Setahun setelah kedua negara menjalin hubungan.
“Di China kita sering mengatakan bahwa ketika meminum air, kita tidak boleh melupakan mereka yang menggali sumur,” kata Xi.
“Rakyat Tiongkok tidak akan melupakan Perdana Menteri Whitlam yang telah menggali sumur untuk kami,” imbuhnya.
Selama beberapa dekade, China serta Australia membangun hubungan perdagangan.
Tiongkok pun menjadi mitra komersial terbesar Canberra dalam pembelian pangan dan sumber daya alam Australia. Namun hubungan keduanya memburuk setelah Australia pada tahun 2017 menuduh Tiongkok ikut campur dalam politik negara tersebut.
Tahun berikutnya, Australia melarang peralatan dari raksasa teknologi Tiongkok Huawei Technologies Co (HWT.UL) untuk jaringan 5G karena kekhawatiran akan keamanan nasional.
Seruan Australia pada tahun 2020 untuk melakukan penyelidikan internasional mengenai asal mula pandemi Covid, yang muncul di kota Wuhan di Tiongkok pada akhir tahun 2019, membuat marah Beijing, yang menanggapinya dengan memblokir berbagai impor Australia.
Ketika hubungan memburuk, Tiongkok memperingatkan siswanya agar tidak belajar di Australia, dengan alasan insiden rasis. Lantas mengancam pasar pendidikan bernilai miliaran dolar.
Kemajuan
Namun Albanese mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan hubungan setelah ia menjadi PM pada bulan Mei tahun lalu. Ia sempat bertemu Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Indonesia pada bulan November.
Kemudian, China mulai menurunkan hambatan perdagangan, mengizinkan impor batu bara pada bulan Januari dan mengakhiri tarif jelai pada bulan Agustus.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.