ANDALPOST.COM — Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas telah merilis rekaman yang menggambarkan kondisi mengerikan di dalam rumah sakit Al-Shifa, yang terletak di utara Gaza.
Rumah sakit tersebut, merupakan kompleks medis terbesar di Gaza. Secara terus-menerus diserang oleh pasukan Israel dalam upaya mereka yang berkelanjutan. Seperti yang dinyatakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), untuk memberantas kelompok militan Islam tersebut.
Sebuah video grafis berdurasi tujuh menit yang diposting di halaman Facebook kementerian menunjukkan seorang dokter yang tidak disebutkan namanya menavigasi melalui adegan kacau. Di mana orang-orang terluka dan terluka tersebar di lantai rumah sakit.
Fasilitas tersebut, yang menampung ratusan pasien, telah menjadi target utama pemboman Israel setidaknya selama satu hari.
Pihak berwenang Israel, termasuk IDF, menuduh militan Hamas mengeksploitasi rumah sakit, khususnya Al-Shifa, untuk mengkoordinasikan operasi militer mereka.
IDF menuduh adanya terowongan bawah tanah di bawah rumah sakit, yang berfungsi sebagai tempat persembunyian para komandan Hamas.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas berpendapat bahwa tank-tank Israel telah mengepung dua rumah sakit anak-anak lainnya di Gaza utara.
Selain itu, mereka mengklaim rumah sakit bersalin di dalam kompleks Al-Shifa, yang menampung para pengungsi, telah menjadi sasaran langsung pasukan Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan bahwa rumah sakit Al-Shifa menghadapi pemboman. Namun, juru bicara internasional IDF, Letkol Richard Hecht, membantah tuduhan tersebut dalam konferensi pers pada hari Jumat.
Kejadian Sebenarnya di Gaza
Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, mengungkapkan bahwa gedung rumah sakit tersebut sengaja dijadikan sasaran. Ia menyatakan bahwa siapa pun yang bergerak di dalam kompleks rumah sakit berisiko diserang oleh penembak jitu Israel.
Tragisnya, salah satu anggota kru medis yang berusaha mencapai inkubator untuk membantu bayi yang lahir di dalamnya ditembak dan dibunuh. Selain itu, rumah sakit kehilangan seorang bayi di inkubator dan seorang pemuda di unit perawatan intensif.
Dua bayi prematur telah meninggal di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza setelah unit perawatan intensif neonatal berhenti beroperasi akibat kelangkaan pasokan listrik, demikian disampaikan oleh direktur fasilitas tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.