ANDALPOST.COM — Dalam sebuah langkah tegas, Amerika Serikat melancarkan dua serangan udara presisi terhadap kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Suriah. Sebagai respons atas serangan pesawat tak berawak dan roket baru-baru ini terhadap pasukan AS.
Serangan tersebut menargetkan tempat penyimpanan senjata yang terkait dengan Teheran. Juga dua fasilitas di Suriah timur pada tanggal 26 Oktober, sebagaimana dikonfirmasi oleh Pentagon.
“Presiden tidak mempunyai prioritas lebih tinggi daripada keselamatan personel AS, dan dia mengarahkan tindakan hari ini untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat akan membela diri, personelnya, dan kepentingannya,” kata Llyod Austin yang merupakan menteri Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/11/2023).
Sumber lokal juga mengatakan serangan itu menargetkan sebuah kamp yang dikelola oleh milisi pro-Iran di daerah sebelah barat Albu Kamal, di provinsi Deir al Zor.
Serangan lainnya terjadi di dekat jembatan dekat kota Mayadeen, dekat perbatasan Irak dan benteng milisi pro-Iran, kata sumber tersebut.
Amerika Serikat mengumumkan serangan tersebut, dengan menyebutkan bahwa sasaran tersebut terkait dengan Garda Revolusi Iran dan kelompok milisi yang berafiliasi.
Operasi tersebut melibatkan F-15 dan dua jet tempur F-16 AS yang menggunakan amunisi berpemandu presisi.
Meskipun serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, lebih dari 40 tentara sebelumnya menderita luka ringan dalam serangan tanggal 26 Oktober, termasuk setidaknya 20 cedera otak traumatis.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.