ANDALPOST.COM — Nestle Indonesia secara terbuka membahas PHK yang terjadi baru-baru ini terhadap 126 karyawan di pabriknya di Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur.
Perusahaan yang terkenal dengan komitmennya terhadap kualitas dan keberlanjutan ini mengklarifikasi bahwa pengurangan tenaga kerja ini merupakan bagian dari penyesuaian bisnis yang lebih luas. Di mana bertujuan untuk meningkatkan ketangkasan dan efisiensi operasional.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Nestle Indonesia yang diwakili oleh pihak Manajemen, perusahaan tersebut menggarisbawahi sifat strategis dari PHK tersebut.
Nestle menekankan, bahwa hal tersebut sangat penting untuk memperkuat posisinya di pasar Indonesia.
Langkah ini dilakukan dalam konteks dinamika industri dan preferensi konsumen yang terus berubah, yang merupakan faktor-faktor yang mendorong Nestle untuk menilai kembali dan merestrukturisasi operasinya demi keberlanjutan jangka panjang.
“Dalam situasi dan kondisi saat ini, dengan sangat menyesal, beberapa peran karyawan akan terdampak sebagai hasil dari perubahan ini, di salah satu pabrik kami, Kejayan, dikarenakannya sudah tidak adanya peran di dalam transformasi bisnis ini,” kata manajemen Nestle dalam keterangan resmi, Selasa (14/11/2023).
Keputusan Nestle Indonesia untuk mengurangi tenaga kerjanya sejalan dengan tren global yang lebih luas dalam lanskap korporasi. Di mana perusahaan semakin memprioritaskan kemampuan beradaptasi untuk menavigasi kondisi pasar yang berubah dengan cepat.
Perusahaan menegaskan bahwa langkah-langkah ini sangat penting untuk menjaga daya saing dan relevansi dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan di pasar, yang mempengaruhi tingkat produksi berbagai produk di fasilitas Nestle Indonesia.
PHK bukanlah jalan singkat yang diambil oleh pihak perusahaan. Melainkan pihak Nestle Indonesia sebelumnya telah mengupayakan banyak cara seperti melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar.
Sementara itu, di sisi lain, mereka merancang ulang struktur organisasi perusahaan agar lebih responsif terhadap perubahan, dengan tujuan menjaga kepunahan bisnis dan operasional secara efektif.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.