ANDALPOST.COM — Korea Utara mengklaim telah mencapai tonggak penting dalam program luar angkasanya dengan keberhasilan peluncuran satelit mata-mata militer pada Selasa (21/11/2023).
Satelit yang diberi nama Malligyong-1 ini diluncurkan dari peluncuran satelit Sohae.
Sang satelit diperkirakan memasuki orbit pada 22:54 waktu setempat (13:35 GMT). Ini menandai upaya ketiga Korea Utara dalam menempatkan satelit mata-mata ke luar angkasa, setelah upaya yang gagal pada bulan Mei dan Agustus.
Peluncuran tersebut, yang secara pribadi disaksikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, langsung mendapat kecaman internasional. Terutama dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Meskipun menghadapi pengawasan dan sanksi atas upaya sebelumnya, Korea Utara telah menunjukkan ketahanan dalam mengejar ambisi luar angkasanya.
Kim Jong Un menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat, ilmuwan, dan teknisi yang terkait dengan keberhasilan peluncuran tersebut. Juga menyoroti pentingnya pencapaian tersebut bagi angkatan bersenjata Korea Utara.
Perkembangan ini merupakan langkah strategis, yang meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara terhadap wilayah-wilayah utama, termasuk Korea Selatan.
Berhasilnya Satelit Mata-mata Diluncurkan
Khususnya, keberhasilan peluncuran tersebut terjadi lebih dari seminggu sebelum upaya Korea Selatan untuk mengirim satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa.
Satelit Korea Selatan akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 yang dioperasikan oleh perusahaan AS SpaceX.
Pemilihan waktu keberhasilan Korea Utara menambah kompleksitas dinamika geopolitik di kawasan. Di mana kedua Korea bersaing untuk mendapatkan kemampuan pengintaian berbasis ruang angkasa.
Badan antariksa Korea Utara telah mengumumkan rencana untuk mengerahkan satelit mata-mata tambahan dalam waktu dekat, sehingga memperkuat infrastruktur pengawasannya.
Langkah ini dipandang sebagai manuver strategis untuk mengamankan pijakan yang lebih kuat dalam masalah keamanan regional dan berpotensi mendapatkan keunggulan dalam negosiasi.
Amerika Serikat, bersama dengan sekutu-sekutunya, dengan cepat mengecam tindakan Korea Utara dan menyebut peluncuran tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap resolusi PBB.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.