Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Nasib Pekerja India yang Terjebak Selama 10 Hari di Terowongan Himalaya

Para pekerja terlihat di monitor di ruang kendali (Foto: ANI)

ANDALPOST.COM — Wajah para pekerja India yang terjebak selama 10 hari di terowongan Himalaya akhirnya tertangkap kamera, Selasa (21/11/2023). Mereka terlihat berdiri di ruang sempit dan berkomunikasi dengan petugas penyelamat.

Sebuah video berdurasi 30 detik yang disebarkan oleh pihak berwenang pada hari Selasa menunjukkan puluhan pria berdiri setengah lingkaran di depan kamera endoskopi.

Para pekerja terlihat mengenakan helm dan jaket pekerja konstruksi di atas pakaian mereka dengan latar belakang lampu di terowongan.

Orang-orang tersebut tampak kelelahan dan cemas, beberapa di antaranya berjanggut tebal. Sementara petugas penyelamat di luar terdengar meminta mereka untuk muncul satu per satu guna mengonfirmasi identitas para pekerja melalui peralatan walkie-talkie yang telah dikirimkan.

“Kami akan membawa Anda keluar dengan selamat, jangan khawatir,” terdengar suara tim penyelamat memberi tahu para pria tersebut saat mereka berkumpul di dekat kamera.

Video tersebut diambil melalui kamera endoskopi medis yang dimasukkan melalui pipa kedua dengan diameter 15cm (6 inci).

Kamera tersebut pun dimasukkan melalui puing-puing yang dibor pada hari Senin (20/11/2023), kata pihak berwenang.

Sebelum kamera dimasukkan, tim penyelamat telah berkomunikasi dengan orang-orang di dalam menggunakan radio.

Reruntuhan

Ke-41 orang tersebut terjebak di terowongan sepanjang 4,5 km (3 mil) di negara bagian Uttarakhand sejak terowongan itu runtuh pada awal 12 November.

Meski telah beberapa hari terjebak di sana, para pekerja hingga kini masih dalam kondisi aman. Mereka juga tetap mendapat pencahayaan, makanan, air, obat-obatan, dan oksigen.

Tangkapan layar menunjukkan salah satu dari 40 pekerja terjebak di dalam terowongan yang runtuh di Silkyara, di negara bagian Uttarakhand utara (Foto: AP)

Sementara itu, mereka belum bisa menyebutkan penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Namun, wilayah di sana memang rawan longsor, gempa bumi, dan banjir.

Upaya untuk mengeluarkan para pekerja terhambat karena pengeboran melalui puing-puing di daerah pegunungan.

Tim penyelamat pada hari Selasa dijadwalkan untuk melanjutkan pengeboran secara horizontal melalui tumpukan puing setinggi 60 meter (195 kaki) untuk mendorong melalui pipa yang cukup besar sehingga orang-orang didalamnya dapat merangkak keluar.

Pengeboran telah dihentikan pada hari Jumat (17/11/2022) setelah mesin tersangkut dan kekhawatiran akan terjadi keruntuhan baru.

Pihak berwenang secara bersamaan mengerjakan lima rencana lain untuk menarik keluar para pekerja. Termasuk melakukan pengeboran vertikal dari puncak gunung.

Abhishek Sharma, seorang psikiater yang dikirim ke lokasi tersebut oleh pemerintah negara bagian, mengatakan ia telah meminta 41 pria tersebut untuk berjalan dalam jarak 2 km (1,2 mil).

Di mana mereka dikurung, melakukan latihan yoga ringan dan berbicara secara teratur satu sama lain agar tetap sibuk.

“Tidur sangat penting bagi mereka dan sampai sekarang mereka bisa tidur nyenyak dan tidak melaporkan adanya kesulitan tidur,” kata Sharma.

Ia juga menyebut para pria tersebut dalam keadaan bersemangat dan ingin segera keluar.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.