ANDALPOST.COM – Abdul Hamid atau dikenal sebutan Pak Ogah telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (28/12/2022) pada usia 74 tahun. Kepergian Abdul Hamid dikabarkan oleh istrinya, Yuyun Widayanti.
Abdul Hamid berjuang melawan penyakit selama empat tahun sebelum meninggal. Yuyun mengatakan bahwa Abdul Hamid mengidap komplikasi penyakit, seperti maag, darah tinggi, dan batu ginjal. Pada terakhir kabarnya, Abdul Hamid mengalami penyumbatan pada otaknya.
Abdul Hamid berperan sebagai Pak Ogah telah tiada, namun, cerita Si Unyil menjadi tontonan yang ditunggu oleh anak-anak Indonesia.
Si Unyil kerap ditayangkan di Trans 7 sebagai acara hiburan anak-anak yang menceritakan kehidupan sehari-hari. Cerita hiburan ini terserat nilai-nilai moral yang ditujukkan untuk mendidik anak-anak Indonesia.
Karakter di Si Unyil
Dalam cerita Si Unyil, banyak karakter-karakter kuat yang melekat di hati penggemarnya, seperti Pak Raden yang memiliki nama asli bernama Drs. Suyadi.
Pada acara SISI LAIN Trans 7, Drs. Suyadi mengatakan bahwa Si Unyil terinspirasi dari wayang Cina bernama Potehi.
Si Unyil pertama kali tayang di TVRI sejak 1981. Pada masa jayanya, seri ini dapat menghasilkan 603 episode. Pada tahun 90an, Si Unyil sempat vakum dari penayangannya dunia televisi, namun, pada 2002-2003, Si Unyil kembali tayang pada televisi swasta.
Ada beberapa karakter dalam Si Unyil yang mungkin Andalpeeps sering dengar seperti Unyil, Ucrit dan Usro. Karakter Pak Raden juga seringkali mewarnai cerita dongeng tersebut dengan khas priyayi Jawa yang berkumis. Pria berkumis ini digambarkan sebagai orang bijaksana yang mengajarkan tata krama dan nilai-nilai moral pada ketiga karakter.
Abdul Hamid atau dikenal Pak Ogah juga muncul dalam cerita Si Unyil. Pak Ogah biasanya digambarkan sebagai karakter pelit dan pemarah.
Dalam serialnya, karakter ini memelihara burung perkutut dan memiliki bakat seni lukis. Pak Ogah ini populer dengan ucapannya yakni “Ogah, aah!” dan “Cepek dulu dong!”.
Pada ceritanya, Pak Ogah kerap menyambangi pos ronda kemudian nongkrong di tempat tersebut sambil menunggu orang lewat. Saat itu, Pak Ogah biasanya meminta uang dengan logatnya kepada orang-orang yang ada di sana.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.