ANDALPOST.COM – Manuver politik sudah dilakukan oleh beberapa elit dalam negeri jelang Pemilu 2024. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang berpotensi bakal Capres di Pemilu 2024.
Potensi RK menjadi bakal Capres bukanlah hal mustahil mengingat tidak pernah keluar dalam jalur lima besar elektabilitas.
Hal ini kemudian membuat RK yang belum digandeng oleh partai politik tengah diperebutkan oleh Golkar dan PAN.
Meskipun terlihat belum memilih akan kemana, kecenderungan RK terlihat bakal merapat ke partai yang diketuai oleh Airlangga Hartarto.
Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa Kang Emil itu kala ditanya wartawan saat berkunjung di Situ Gede Kota Tasikmalaya.
Ridwan Kamil Masuk Golkar
“Masuk Golkar?”
“Kurang lebih arahnya ke sana,” jawab Ridwan Kamil (14/1/2023).
Namun terkait kapan waktunya, Ridwan Kamil belum memberikan jawaban pastinya. Ia hanya memberikan sinyal dalam rentan waktu dekat.
“Masalah waktunya kapan, sedang difinalisasi dan disinkronisasi. Nanti dikabari di hari H,” tuturnya.
Kendati punya peluang untuk disibukkan dalam kontestasi Pemilu 2024, hal ini tidak mengganggu fokusnya. RK mengaku bahwa saat ini yang terpenting adalah fokus menjalankan program dan kerja.
Pasalnya, Ridwan Kamil masih harus menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat sampai periode 5 September 2023.
Ridwan juga menyindir bahwa saat ini jika kerjanya bagus maka masyarakat akan mengapresiasi, sehingga tidak perlu terlalu banyak pencitraan.
“Jadi pejabat yang penting kerja. Meresmikan, membuktikan. Mungkin masyarakat mengapresiasi. Tidak perlu banyak pencitraan,” tambahnya.
25 Proyek Menanti Diselesaikan
Diketahui bahwa saat ini masih ada 25 proyek yang menunggu untuk diselesaikan di masa pemerintahannya. Hal ini menandakan bahwa ucapannya tidak main-main soal pembangunan di Jawa Barat.
“Ini menandakan kami serius. Kami bukan pemimpin yang malas, kami pemimpin yang kerja keras. Kalau ada ketidaksempurnaan, kami perbaiki,” katanya.
Bagi Kang Emil, apa yang dikerjakannya saat ini jauh lebih penting ketimbang memikirkan peluang memenangkan bakal Capres nanti. Pasalnya, jika pekerjaannya selama menjabat sebagai Gubernur Jabar bagus, maka buahnya adalah elektabilitas yang tinggi.
Mengingat saat ini masyarakat sudah pintar, ia yakni bahwa rakyat Indonesia bisa menilai mana pemimpin yang bekerja lebih bagus.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.