ANDALPOST.COM – Negara pimpinan Kim Jong Un, Korea Utara (Korut) mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengirim tank Abrams ke Ukraina, Minggu (29/1).
Korea Utara mengklaim bahwa langkah itu merupakan kejahatan tak etis.
Bahkan, Korut menyebut bantuan AS terhadap Ukraina itu bertujuan untuk mendukung situasi internasional yang tidak stabil.
Namun, pihak AS juga menuduh Korut telah memasok senjata ke Rusia.
Sayangnya, dengan tegas pihak Korut mengatakan bahwa kabar tersebut hanya rumor guna membenarkan bantuan militer AS ke Ukraina.
Hal itu diungkap oleh Direktur urusan AS di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kwon Chung Keun.
“AS bekerja keras untuk memasok senjata ofensif seperti (tank tempur utama) ke Ukraina,
“Dengan biaya berapa pun tanpa menghiraukan perhatian dan kritik dari masyarakat internasional,” bebernya.
“Ini adalah kejahatan tidak etis yang bertujuan menjaga situasi internasional tidak stabil,” imbuhnya.
Rumor tak berdasar atas pasokan senjata Rusia dari Korut tersebut merupakan provokasi besar.
Mengetahui kabar miring tersebut, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengutuk langkah AS yang memberikan bantuan ke Ukraina.
“Itu sangat jauh melewati garis aman,” terang Yo Jong.
Selain itu, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mengeluarkan peringatan tegas bagi AS.
“Kami dengan jelas memperingatkan AS sekali lagi pada kesempatan ini.”
“AS harus berhati-hati bahwa dia akan menghadapi hasil yang sangat tidak diinginkan jika terus menyebarkan desas-desus karya mereka sendiri,” beber DPRK.
Dirjen Departemen Urusan AS Kementerian Luar Negeri DPRK Beri Tanggapan
Direktur jenderal Departemen Urusan AS Kementerian Luar Negeri DPRK, Kwon Jong Gun merilis pernyataan resmi terkait perseteruan tersebut, Minggu (29/1/2023).
Terkait pernyataan Kim Yo Jong yang mengecam pasokan tank AS ke Ukraina serta wakil direktur departemen Komite Pusat Partai Buruh Korea yang juga mengutuk langkah itu.
Juru bicara (jubir) AS mengatakan negaranya akan terus memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina guna mempertahankan diri kebrutalan invasi Rusia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.