ANDALPOST.COM — Penggunaan sedotan stainless dan menghindari penggunaan gelas plastik, terbukti dapat mengurangi sampah plastik yang dibuang ke laut.
Sampah plastik merupakan salah satu polutan paling masif yang membuat biota laut mati dan lingkungan laut rusak.
Laut adalah salah satu lingkungan yang patut dilindungi untuk mencegah perubahan iklim dan pemanasan global yang lebih parah.
Hal ini karena biota laut yang dapat berfungsi sebagai penyerap karbon dari gas-gas rumah kaca di udara yang menyebabkan pemanasan global.
Menurut World Wide Fund for Nature (WWF) Australia, sekitar 1.000 kura-kura laut mati setiap tahunnya karena tidak sengaja memakan sampah plastik.
Dr. Kathy Townsend, Marinir Biologi dari Universitas Sunshine Coast menjelaskan, bahwa sepotong plastik pun dapat membunuh seekor kura-kura.
Ia kemudian menambahkan, dalam salah satu peneliarannya, dua kura-kura mati sekaligus hanya karena memakan sepotong plastik kecil.
“Kasus pertama menunjukkan perut kura-kura yang tertancap dan kasus yang lainnya menunjukkan plastik lembut yang menyumbat saluran pencernaan,” jelas Kathy.
Upaya Mengurangi Polusi Plastik di Laut
Menolak kantong plastik untuk berbelanja
Sama seperti sedotan dan gelas plastik, kantong plastik merupakan salah satu benda sekali pakai yang memerlukan waktu penguraian yang sangat lama. Sebab, selembar kantong plastik memerlukan waktu 10 sampai 20 tahun untuk terurai secara alami.
Mendukung peraturan yang bertujuan mengurangi sampah plastik
Melakukan pengurangan sampah plastik sendiri memang hal bagus, tetapi masih terbilang kurang. Supaya sampah plastik bisa berkurang dengan signifikan, perlu ada hukum yang mengatur penggunaaan dan pembuangan plastik ke laut.
Pengaturan yang saat ini sudah berlaku, yakni PermenLHK No.75 Tahun 2019 yang melarang penggunaan plastik sekali pakai.