ANDALPOST.COM — Perubahan iklim di seluruh dunia terus terjadi. Jika sebelumnya wilayah Asia terkena dampak paling parah, kini giliran negara bagian di Amerika Serikat yang harus bertarung melawan cuaca panas demi beraktivitas.
Cuaca panas telah menghantui Texas dan Meksiko beberapa waktu terakhir. Udara panas yang terperangkap di bawah gumpalan raksasa bertekanan tinggi telah tertahan di atmosfer selama sekitar dua minggu terakhir.
Fenomena ini disebut Heat Dome.
Tercatat, suhu terpanas di Meksiko mencapai 49 derajat Celcius. Dilansir AFP, Jumat (30/6/2023), para ilmuwan mengatakan pemanasan global memperburuk cuaca buruk.
Suhu yang hampir mencapai 50 derajat tersebut dikabarkan telah menelan banyak korban. Dilansir dari The Guardian, otoritas kesehatan Meksiko melaporkan setidaknya 112 kematian terkait panas sepanjang tahun ini.
Jumlah ini bahkan hampir tiga kali lipat dari jumlah total pada tahun 2022. Data tersebut juga menunjukkan lonjakan yang signifikan dalam kematian terkait panas dalam dua minggu terakhir.
Kematian mencapai puncaknya pada minggu 18-24 Juni, dengan 69 kematian dalam satu minggu secara nasional. Jumlah ini menjadi hal baru dalam sejarah.
Di minggu sebelumnya, yaitu 11 hingga 17 Juni, jumlah kematian di seluruh negeri mencapai 31 orang.
Fenomena ‘Heat Dome’ bukanlah hal baru, di Amerika ini bahkan telah terjadi beberapa kali. Tercatat pada 1913 menjadi tahun di mana Amerika merasakan panas yang luar biasa bahkan mencapai 57 derajat celcius.
Jumlah korban yang terdampak dari cuaca panas ini ialah 89 kematian pria dan 23 lainnya ialah wanita. Sekitar tiga perempat dari kasus kematian tersebut ialah mereka yang sudah berusia 65 tahun ke atas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.