Yellen juga menegaskan bahwa setiap kebijakan yang dibuat AS tidak bertujuan untuk merugikan China.
Dia menyebut langkah baru itu dimaksudkan untuk membantu Beijing, bukan malah merusak ekonomi China.
Di sisi lain, AS dan China memang berada di tengah-tengah pembatasan ekspor tit-for-tat yang melibatkan produk teknologi tinggi.
Ini menyusul meningkatnya kekhawatiran di Washington tentang risiko yang ditimbulkan oleh Beijing terhadap keamanan nasionalnya.
Pada Oktober tahun lalu, Joe Biden meluncurkan serangkaian kontrol ekspor yang melarang perusahaan China membeli chip canggih dan peralatan pembuat chip tanpa lisensi.
Sejak saat itu, para pejabat telah bekerja untuk menyelesaikan aturan investasi baru, termasuk mempersempit fokus tepat pada teknologi keamanan nasional.
Namun, China sebenarnya mengeluhkan aturan tersebut dan menuduh AS berusaha memperlambat pertumbuhan ekonominya.
Presiden China Xi Jinping mengangkat masalah pembatasan chip dalam percakapan dengan Biden tahun lalu.
Namun, Biden dan timnya telah mendorong negara lain untuk mengambil langkah serup guna mengurangi risiko rantai pasokan keamanan nasional dari China. (spm/fau)