Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Anggap Konflik Hamas – Israel sebagai Genosida, Direktur HAM PBB Mundur dari Jabatannya

Craigh Mokhiber yang merupakan direktur dewan HAM PBB di New York Sumber: Middle East Monitor

ANDALPOST.COM — Craig Mokhiber, Direktur Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di New York, telah mengumumkan pengunduran dirinya. Hal itu sebagai bentuk protes keras terhadap penanganan PBB terhadap konflik Israel-Hamas. 

Mokhiber menyebut serangan terhadap Gaza sebagai “genosida yang tak terbantah.” 

Keputusan ini pun mengguncang dunia dan mengundang pertanyaan tentang peran PBB dalam konflik berkepanjangan ini.

Craig Mokhiber, yang telah menjabat sebagai Direktur Kantor Hak Asasi Manusia PBB di New York selama bertahun-tahun, mengeluarkan pernyataan kuat yang menggambarkan situasi di Gaza sebagai “genosida sejati.”

Ia mengecam serangan Israel yang telah merenggut banyak nyawa warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

Langkah Protes

Surat yang ditujukan kepada petinggi PBB yang berisikan pengunduran diri dari Mokhiber Sumber: Daily Mail

Dalam pernyataannya, Mokhiber menyebut, “PBB seharusnya menjadi pelindung hak asasi manusia dan penjaga perdamaian. Namun, dalam konteks konflik Israel-Hamas, kami telah menyaksikan genosida yang tak terbantah terhadap warga Palestina di Gaza. Tidak ada alasan atau pembenaran yang dapat mengaburkan kenyataan kekejaman ini.”

Keputusan Mokhiber untuk mengundurkan diri adalah tindakan berani dan langka yang mencerminkan tingginya tingkat ketidaksetujuan terhadap penanganan konflik oleh PBB. 

Ia menyuarakan keprihatinan tentang potensi pelanggaran HAM yang berkelanjutan dan merugikan warga sipil di wilayah konflik.

Reaksi terhadap pengunduran diri Mokhiber telah menciptakan perdebatan yang mendalam. 

Sejumlah negara dan organisasi HAM pun mendukung langkah Mokhiber. Di mana menyatakan bahwa tindakan keras perlu diambil terhadap serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Gaza.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Mokhiber mungkin telah terlalu subjektif dalam pernyataannya. Juga seharusnya tetap di dalam PBB untuk berperan dalam mencari solusi damai.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.