Data Kelahiran
Fenomena ini memberikan pukulan telak bagi sekolah umum yang lebih kecil. Padahal ini seringkali menjadi jantung kota dan desa pedesaan.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Pemerintah Jepang, ada sekitar 450 sekolah yang tutup setiap tahun. Bahkan dalam 18 tahun terakhir, antara tahun 2002 hingga 2020, ada hampir 9.000 sekolah yang tutup.
Untuk mengatasi masalah ini, Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran. Termasuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak.
Bukan tanpa alasan, angka kelahiran rendah di Jepang sebenarnya dipengaruhi oleh tingginya biaya hidup. Saat ini Jepang memang menduduki nomor empat negara dengan biaya hidup tinggi di Asia.
Jika melihat dari biaya hidup, mungkin tempat tinggal berada di posisi teratas. Sebab, Jepang adalah negara kecil di mana penduduknya tidak bisa sembarangan membangun rumah. Hal inilah yang membuat hunian di negara tersebut terkenal dengan compact dan juga harga selangit.
Selain biaya hidup, para wanita di Jepang juga kini banyak yang memilih untuk bekerja. Sehingga, memiliki anak tidak masuk dalam prioritas mereka. (azi/ads)