ANDALPOST.COM – Tim penelitian dari Universitas Texas di Austin melakukan penelitian tentang pengaruh awan terhadap perbedaan tinggi dan rendahnya suhu harian.
Jumlah awan di atmosfer diketahui dapat menyusutkan perbedaan tinggi dan rendahnya suhu di berbagai belahan dunia.
Perubahan ini berpengaruh besar terhadap musim tanam, hasil panen, konsumsi energi dan masalah kesehatan manusia yang disebabkan oleh gelombang panas.
Para ilmuwan yang tergabung dalam studi internasional mengatakan bahwa salah satu penyebab dari perbedaan tinggi dan rendahnya suhu harian adalah meningkatnya jumlah awan yang ada di langit.
Awan tersebut dianggap mampu menangkap gelombang radiasi dari matahari. Hal ini menyebabkan peningkatan temperatur yang biasanya bergerak dengan cepat kini menjadi lambat.
“Awan sebenarnya adalah salah satu obyek yang sulit dipahami dalam penelitian perubahan iklim. Dan di sini kita mencoba untuk memeragakan bagaimana cara kerja awan dulu agar kita bisa mengetahui dengan pasti,” ujar Dev Niyogi, professor Universitas Texas.
Salah satu asisten profesor dari Universitas Tsukuba di Jepang, Doan Quan Van, yang menjadi ketua dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa studi tersebut dilakukan untuk membuktikan isu-isu terkait menyusutnya perubahan suhu harian yang diakibatkan oleh awan dan pergerakannya.
“Awan berperan penting dalam penentuan variasi suhu harian. Awan mampu memodulasi proses radiasi matahari yang dapat mempengaruhi temperatur di permukaan tanah,” pungkasnya.
Anggota Tim Penelitian
Tim penelitian tersebut memiliki anggota dari berbagai universitas di seluruh dunia. Termasuk ilmuwan dari dari Departemen Ilmu Geologi Sekolah UT Jackson, Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Boulder.
Bergabung juga tim Universitas Sains Teknik Shanghai, Akademi Pertahanan Nasional Jepang, dan Universitas Tsukuba di Jepang.
Penelitian tersebut menggunakan superkomputer milik Pusat Ilmu Komputasi di Universitas Tsukuba.
Para peneliti berhasil membuat model cara kerja awan yang menunjukkan pengaruhnya terhadap proses perubahan iklim dengan menggunakan superkomputer.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.