ANDALPOST.COM – Kemenkes Arab Saudi yang berkedudukan di Madinah baru-baru ini melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Misi Kesehatan Haji Luar Negeri.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Administrasi Pelatihan dan Research Madinah ini diikuti oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Hal ini disampaikan oleh Kasie Daerah Kerja (Daker) Madinah dr. Thafsin Alfarizi.
Tak hanya Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) saja yang hadir, terdapat juga beberapa penyelenggara kesehatan haji di Madinah lainnya yang diundang pihak Kemenkes Arab Saudi Klaster Madinah.
Di antaranya seperti penyelenggara kesehatan haji Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, Afghanistan, India, Jordania, Sudan, dan Bangladesh.
Tujuan agenda pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah mempertemukan beberapa pihak penyelenggara haji dan menjalin penguatan kerjasama. Juga koordinasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan haji khususnya di Kota Madinah.
Dikatakan dr. Alfarizi, kegiatan tersebut sangat penting dilakukan, guna meningkatkan jejaring kerja bagi KKHI Madinah. Bahkan juga sebagai latihan terbaik yang harus dilakukan oleh tiap antar negara.
“Pertemuan ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk menambah jejaring kerja bagi KKHI Madinah serta membagi best practise antar negara,” ujar Alfarizi melalui situs Kemenkes pada Sabtu (8/7/2023).
Sementara Dr. Abdullah Al-Qarafi, General Manager Kemenkes Arab Saudi kluster Madinah menyampaikan, bahwa umumnya klinik kesehatan masing-masing negara dalam kondisi penuh dengan jemaah haji sakit. Hal ini berlangsung selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Namun, kondisi tersebut menjadi sorotan oleh Kemenkes Arab Saudi, karena banyak penyelenggara Kesehatan haji yang belum patuh.
Beberapa di antara mereka tidak mengirimkan kasus penyakit menular potensial wabah yang diwaspadai, meskipun tidak ada kasus (daily zero reporting).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.