Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

AS Alami Masalah Perbankan, The Fed Naikkan Suku Bunga

Pejabat The Fed, Jerome Powell (Twitter/@BTC_Archive)

ANDALPOST.COM – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve pada Rabu (22/03/23) kembali menaikan suku bunga acuannya untuk kesembilan kalinya. Kenaikan suku bunga dana federal dari yang awalnya 0,25% menjadi ke kisaran ke kisaran 4,75 persen telah ditetapkan oleh Komite Pasar Terbuka Federal.

Pihak The Fed mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan terus terjadi selama 2023. Hal tersebut juga diperkirakan suku bunga bisa menaik hingga 5,1 persen.

Alasan utama yaitu masalah perbankan yang menyebabkan kondisi kredit saat ini mengetat dan membebani pertumbuhan ekonomi. Tak heran meskipun saat ini sedang terjadi inflasi yang tinggi di AS, kenaikan suku bunga tetap dilakukan oleh The Fed.

Bagi orang yang saat ini tengah mencari pinjaman mobil atau sering menggunakan kartu kredit, hal tersebut akan sangat berdampak. Keputusan Fed yang memilih untuk menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 4,75%, itu akan membuat harga pinjaman dan kredit  saat ini menjadi lebih mahal.

Anggota komite penetapan suku bunga Fed percaya tarif yang sedikit lebih tinggi mungkin diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga.

“Komite mengantisipasi bahwa beberapa pengetatan kebijakan tambahan mungkin tepat,” kata The Fed dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Minta The Fed Hentikan Kenaikan

Meskipun saat ini beberapa pengamat mendesak bank sentral The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga setidaknya untuk sementara. Hal itu dikarenakan saat ini diperlukan untuk menilai dampak dari keruntuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang terjadi awal bulan ini.

Ditambah dengan harga konsumen terus meningkat dengan kecepatan tinggi, juga dengan meningkatnya biaya layanan. Seperti tiket pesawat dan langganan TV streaming. Hal tesebut dapat berdampak pada meningkatnya risiko yang mendorong ekonomi saat ini ke dalam resesi.

“Rekan-rekan saya dan saya sangat sadar bahwa inflasi yang tinggi menimbulkan kesulitan yang signifikan karena mengikis daya beli. Terutama bagi mereka yang paling tidak mampu memenuhi biaya kebutuhan pokok yang lebih tinggi seperti makanan, perumahan, dan transportasi.” kata ketua Fed Jerome Powell pada konferensi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.