ANDALPOST.COM — Amerika Serikat (AS) mendesak Serbia untuk menarik pasukannya dari perbatasan dengan Kosovo, Jumat (29/9/2023).
Pasalnya, AS mendeteksi adanya peningkatan militer Serbia yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serbia telah mengerahkan tank dan artileri canggih di dekat perbatasan dengan Kosovo. Setelah bentrokan mematikan terjadi di sebuah biara di Kosovo utara akhir pekan lalu.
Kekerasan yang menewaskan seorang petugas polisi Kosovo dan tiga pria bersenjata Serbia itu sekaligus menandai peningkatan ketegangan paling parah selama bertahun-tahun. Antara Serbia dan bekas provinsi yang memisahkan diri atau Kosovo.
“Kami memantau pengerahan militer Serbia dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan dengan Kosovo,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby kepada wartawan.
“Itu termasuk pengerahan artileri, tank, dan unit infanteri mekanis canggih Serbia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami yakin ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu stabilitas,” imbuhnya.
“Kami menyerukan Serbia untuk menarik pasukannya dari perbatasan,” tegasnya.
Kirby juga menambahkan penumpukan tersebut terjadi selama seminggu terakhir meskipun tujuannya belum jelas.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pun menelepon Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Jumat pagi untuk mendesak deeskalasi segera dan kembalinya dialog.
Bantahan
Vucic tidak secara langsung menyangkal telah terjadi peningkatan serangan baru-baru ini. Namun, menolak klaim bahwa pasukan negaranya dalam keadaan siaga tinggi.
“Saya telah membantah ketidakbenaran ketika mereka berbicara tentang tingkat kesiapan tempur tertinggi pasukan kami karena saya tidak menandatanganinya dan itu tidak akurat,” kata Vucic.
“Kami bahkan tidak memiliki separuh pasukan yang kami miliki dua atau tiga bulan lalu,” jelasnya.
Serbia mengatakan pada hari Rabu (27/9/2023) bahwa menteri pertahanan dan panglima angkatan bersenjata telah mengunjungi zona penempatan. Namun, enggan memberikan rincian lebih lanjut.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan juga berbicara dengan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti. Ia menyatakan keprihatinan mengenai mobilisasi militer Serbia.
Kurti kemudian mengatakan di media sosial bahwa ia telah meminta peningkatan bantuan terhadap rencana perang Serbia dari AS.
Keduanya juga membahas dialog yang difasilitasi UE antara Kosovo dan Serbia. Lalu digaris bawahi oleh Sullivan sebagai satu-satunya solusi jangka panjang untuk memastikan stabilitas di seluruh Kosovo.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.