Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

AS Serang Irak Setelah Tiga Tentaranya Terluka

Kendaraan militer tentara AS terlihat di pangkalan udara al-Asad di provinsi Anbar, Irak. (Foto: REUTERS/John Davison)

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pun mengatakan Biden telah diberi pengarahan mengenai serangan pada hari Senin dan memerintahkan Pentagon untuk menyiapkan opsi respons terhadap mereka yang bertanggung jawab.

“Presiden tidak memberikan prioritas yang lebih tinggi selain perlindungan personel Amerika yang berada dalam bahaya. Amerika Serikat akan bertindak pada waktu dan cara yang kita pilih jika serangan ini terus berlanjut,” kata juru bicara NSC Adrienne Watson.

Namun, masih belum jelas apakah pembalasan terbaru AS akan menghalangi tindakan di masa depan terhadap pasukan AS, yang dikerahkan di Irak dan Suriah untuk mencegah kebangkitan kembali militan ISIS.

Militer AS telah diserang setidaknya 100 kali di Irak dan Suriah sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober, biasanya dengan kombinasi roket dan drone serang satu arah.

Kompleks kedutaan AS di Bagdad juga diserang mortir pada awal Desember. Di mana merupakan serangan pertama kalinya dalam lebih dari setahun, dalam peningkatan yang besar.

Kerusuhan terbaru ini terjadi kurang dari seminggu setelah Austin kembali dari perjalanan ke Timur Tengah yang fokus untuk membendung upaya kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran untuk memperluas perang Israel-Hamas.

Hal ini termasuk membentuk koalisi maritim pimpinan AS untuk menjaga perdagangan Laut Merah menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal komersial oleh militan Houthi di Yaman.

Pentagon mengatakan pada hari Kamis bahwa lebih dari 20 negara telah setuju untuk berpartisipasi dalam koalisi baru pimpinan AS, yang dikenal sebagai Operation Prosperity Guardian. (spm/ads)