ANDALPOST.COM – Salah satu perusahaan raksasa yang bergerak di banyak sektor mulai dari Otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan & energi, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur dan logistik, Astra International mulai melirik sektor lain yang lebih menarik.
Astra mengaku tertarik untuk terjun ke sektor konsumer (consumer goods). Hal ini diungkapkan oleh Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti.
Menurut Tira, saat ini Astra sedang mengkaji potensi sektor konsumer di Indonesia.
“Kami melihat sektor terkait dengan consumer goods, tapi ini kan masih satu peluang dipelajari dan dikaji. Apalagi consumer goods potensinya masih besar ke depan,” ujarnya saat ditemui di Menara Astra Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Sambil melakukan pengkajian, Astra telah menyiapkan dana triliunan untuk terjun ke sektor tersebut. Tidak main-main Astra menganggarkan dana investasi sekitar Rp 14 triliun hingga Rp 15 triliun. Hal ini masuk dalam total belanja modal Astra yang mencapai Rp 40 triliun.
Lebih lanjut Tira menambahkan bahwa Astra sebagai perusahaan yang sudah menceburkan diri ke berbagai bidang selalu mengkaji potensi bisnis lain. Bisnis yang nantinya digarap oleh Astra tentunya diharapkan mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
Adapun alokasi total belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 40 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 24 triliun sampai dengan Rp 25 triliun untuk belanja modal, sedangkan sekitar Rp 15 triliun sampai dengan Rp 16 triliun untuk investasi.
Sejauh 2023 ini, total dana yang berhasil diserap oleh Astra sejak kuartal I hingga kedua sudah mencapai Rp 10 triliun. Rp. 6,7 di kuartal pertama dan juga Rp 4 triliun di kuartal kedua.
Keuntungan yang diraih oleh Astra sebagian besar diraih dari divisi otomotif. Bayangkan saja pada Januari hingga September 2022, divisi otomotif Astra berhasil meraih laba bersih Rp 6,8 triliun.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.