Pada misi Shenzhou-15, para astronot akan tinggal dan bekerja di stasiun luar angkasa selama enam bulan.
Mengetahui peluncurkan misi luar angkasa tersebut, sejumlah orang China pun memberikan semangat.
“Hidup ibu pertiwi!,” banyak netizen China menulis di media sosial.
‘Taikonaut’ Masa Depan
Memimpin misi Shenzhou-15 adalah Fei Junlong (57), yang berasal dari gelombang pertama pelatihan astronot China pada akhir 1990-an.
Fei sebelumnya pernah melakukan perjalan ke luar angkasa, 17 tahun yang lalu sebagai komandan penerbangan luar angkasa berawak China.
Dalam misi Shenzhou-15, Fei ditemani oleh Deng Qingming (56).
Diketahui, Qingming telah dilatih selama 24 tahun sebagai astronot, tetapi tidak pernah dipilih untuk misi sampai Shenzhou-15.
Keduanya pun bergabung dengan mantan pilot angkatan udara, bernama Zhang Lu (46) yang juga seorang debutan luar angkasa.
Selama operasi stasiun luar angkasa selama dekade berikutnya, China diperkirakan akan meluncurkan dua misi berawak ke pos terdepan yang mengorbit setiap tahun.
Dengan ini, kelompok “taikonaut” berikutnya, yang diciptakan dari China untuk luar angkasa akan menginjakkan kaki di stasiun pada tahun 2023 mendatang.
Diketahui, China telah memulai proses seleksi untuk gelombang keempat, mencari kandidat dengan gelar doktor dalam disiplin ilmu yang bervariasi.
Mulai dari biologi, fisika dan kimia hingga teknik biomedis dan astronomi.
Proses seleksi, juga telah dibuka untuk pelamar dari Hong Kong dan Makau untuk pertama kalinya. (spm/fau)