ANDALPOST.COM – Nama Donald Trump belakangan kembali naik daun. Donald Trump diketahui telah menjalani beberapa persidangan buntut dari 78 dakwaan pidana di tiga kasus.
Meski jumlah dakwaan Trump telah menggunung, ternyata nama Trump kembali berpotensi terseret dalam sebuah kasus.
Pada Senin (14/08/2023) kemarin, Pemerintah Georgia menyebutkan Trump bisa terkena dakwaan yaitu mengenai kasus pemerasan.
Jaksa setempat di Fulton County telah menyelidiki upaya untuk membatalkan kekalahan Trump di negara bagian yang diperebutkan dengan ketat dalam pemilu 2020 lalu.
Menurut laporan media di Amerika Serikat, kantor kejaksaan Georgia nantinya bisa membuktikan kasus pemerasan yang melibatkan nama Trump di wilayah tersebut.
Dalam pemilu tiga lahun tersebut diduga terjadi pemerasan yang melibatkan beberapa orang. Belakangan diketahui bahwa Trump merupakan otak di balik semua kegiatan pemerasan tersebut.
Jika dugaan tersebut benar terjadi, bukan hanya Trump akan didakwa atas tuduhan yang pernah digunakan untuk menghukum bos mafia. Yaitu, seperti John Gotti dan Vincent Gigante.
Hampir seluruh wilayah Amerika Serikat memang terkenal ketat dalam aturan kejahatan.
Aktivitas kriminal terorganisir di AS secara rutin dituntut di bawah Undang-Undang Federal Racketeer Influenced and Corrupt Organizations (Rico).
Hukum Rico membantu jaksa menghubungkan titik-titik antara bawahan dimana yang dianggap melanggar hukum dan mereka yang memberi mereka perintah atas kejadian tersebut.
Undang-undang Federal Rico dan Georgia
Lebih dari 30 negara bagian AS telah menerapkan versi mereka sendiri dari Rico Act pemerintah federal dan adaptasi Georgia lebih luas cakupannya daripada kebanyakan negara bagian lain. Di wilayah lain, aturan Rico mungkin tidak sekompleks pada aturan Georgia.
Undang-undang Federal Rico mencantumkan 35 kejahatan yang memenuhi syarat sebagai bukti pemerasan. Tetapi, undang-undang Rico Georgia memiliki 65 daftar kasus yang bisa dipidanakan.
Hukuman di bawah Rico Act Georgia sangat tinggi – hukuman penjara antara lima dan 20 tahun, atau denda hingga $250.000. Meski begitu, aturan di Georgia cukup adil sebab pesuruh dalam perkara yang dipidanakan bisa melakukan banding untuk menuntut aturan yang lebih ringan.
Jika benar dakwaan ini akan dilayangkan kepada Trump, maka pihak pengadilan harus banyak belajar. Sebab, ini merupakan kasus pertama kalinya yang menyangkut mantan pemimpin negara.
Menurut salah seorang profesor hukum di Universitas Negeri Georgia, Anthony Michael Kreis, pada kasus ini Trump merupakan dalang dibalik kasus tersebut.
“Jaksa penuntut harus menunjukkan bahwa mantan presiden itu “bukan peserta pasif” mengikuti nasihat hukum, tetapi pria “pengemudi bus”, jelas profesor tersebut yang dilansir dari BBC.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.