ANDALPOST.COM – Tim penyelamat terus melakukan upaya pencarian awak kapal HTMS Sukhothai yang tenggelam di Teluk Thailand pada Minggu (18/12/2022) malam.
Dalam upaya pencarian tersebut, setidaknya ditemukan lima pelaut meninggal dunia. Lebih dari 70 awak kapal HTMS Sukhothai dinyatakan selamat dan telah diangkut dari laut pada Minggu malam.
Kapal HTMS Sukhothai diketahui tenggelam di 37 km di lepas pantai tenggara Thailand. Beberapa tim penyelamat andal pun dikerahkan guna menyelematkan para korban.
Tim penyelamat tersebut menggunakan helikopter, dua pesawat, serta empat kapal termasuk HTMS Kraburi, HTMS Angthong, HTMS Naresuan dan HTMS Bhumibol Adulyadej. Mereka semua menyisir perairan yang beromban untuk mencari para awak kapal HTMS Sukhothai.
“Empat ditemukan tewas,” kata Panglima Angkatan Laut Kerajaan Thailand, Choengchai Chomchoengpaet, dalam konferensi pers di Bangkok pada Selasa (20/12/2022) sore.
Sementara itu, Komandan Angkatan Laut, Pichai Lorchusakul, mengkonfirmasi bahwa tim penyelamat telah menemukan seorang awak kapal bernama Chananyu Gansriya (23) dalam kondisi selamat.
“Saya yakin ini adalah kabar baik bahwa kami dapat menemukan lebih banyak orang,” sambung Chomchoengpaet.
Fokus Pencarian
Upaya untuk menemukan awak yang hilang difokuskan pada pencarian udara dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand. Sayangnya, mereka mengalami kendala karena angin cukup berhembus cukup kencang selama upaya pencarian.
Wakil Laksamana Pichai Lorchusakul mengatakan bahwa menemukan korban selamat pada hari atau sebelum Selasa menjadi sangat penting karena keterbatasan mereka dalam bertahan hidup di laut. Jaket pelampung serta teknik terapung hanya memberikanwaktu 48 jam bagi mereka untuk menyelamatkan para korban.
“Kami akan berusaha melakukan sebanyak yang kami bisa untuk menyelamatkan mereka,” terang Lorchusakul.
Kapal HTMS Sukhothai diketahui membawa 105 pelaut. Salah satu pria di antaranya telah ditemukan pada Senin (19/12/2022) malam di perairan provinsi Prachuap Khiri Khan. Pria itu ditemukan menempel di sebuah pelampung.
“Dia mengambang di air selama 10 jam. Dia masih sadar, jadi kami bisa membawanya keluar dari air dengan aman,” kata Kapten Kraipich Korawee-Paparwit.
“Saya berharap kami akan menemukan beberapa orang yang selamat karena mereka memiliki pelampung,” kata perwira angkatan laut Narong Khumburi, “tapi kurasa mereka pasti kelelahan,” tambahnya.
HTMS Kraburi dan para awaknya telah bergabung dengan HTMS Angthong, HTMS Naresuan dan HTMS Bhumibol Adulyadej untuk memindai area seluas sekitar 48km kali 48km yang membentang dari Prachuab ke atas Chumporwill.
“Saat ini, kapal HTMS Angthong beroperasi sebagai pusat komando pencarian di laut sementara fregat HTMS Bhumibol melakukan patroli 24 jam untuk pencarian,” lapor angkatan laut di halaman Facebook-nya.
Insiden tenggelamnya kapan HTMS Sukkhotahi menjadi sejarah baru dalam beberapa tahun terakhir karena jarang ada peristiwa kapal angkatan laut yang tenggelam.
Kerusakan Listrik
HTMS Sukhothai ialah kapal buatan Amerika Serikat oleh Tacoma Boatbuilding Company dan mulai beroperasi sejak trahun 1987 silam.
Kapal HTMS Sukhothai juga merupakan jenis kapal perang militer terkecil yang diyakini mengalami masalah sistem elektronik sehingga mengakibatkan insiden tenggelam.
“Sistem operasi kapal berhenti bekerja, menyebabkan kapal kehilangan kendali,” kata seorang juru bicara.
Peringatan dari kantor meteorologi Thailand mengumumkan bahwa beberapa bagian Thailand selatan dilanda badai dan banjir dalam beberapa hari terakhir. Hal ini telah mengakibatkan kondisi buruk terjadi di Teluk.
Lebih lanjut, kantor meteorologi juga memperingatkan para pelaut untuk berhati-hati saat berlayar dalam waktu beberapa hari ke depan.
(SPM/MIC)