Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Hawaiian Airlines Alami Turbulensi Parah, Akibatkan 36 Orang Terluka

Pesawat Hawaiian Airlines. (Sumber: BBC)

ANDALPOST.COM – Pesawat Hawaiian Airlines rute Phoenix ke Honolulu, Hawaii, mengalami turbulensi parah pada Minggu (18/12/2022). Kejadian itu telah mengakibatkan 36 orang terluka yang 11 di antaranya mengalami luka serius.

Menurut kesaksian penumpang yang berada di dalam pesawat, sempat terjadi goncangan begitu hebat saat turbulensi tersebut terjadi.

“Goncangan sangat parah sehingga mereka melayang dari kursi,” terang saksi mata.

Sekitar 20 korban dari 36 tersebut segera dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis. Mayoritas dari mereka mengalami memar, laserasi, cedera kepala, hingga kehilangan kesadaran. Diduga turbulensi itu terjadi karena badai petir.

Pesawat Hawaiian Airlines jenis Airbus A330-200 tersebut mengangkut 278 penumpang dan 10 awak. Insiden pada Penerbangan HA35 itu terjadi pada Minggu pagi, sesaat sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Daniel K Inouye Honolulu.

Mengenai indisen tersebut, pihak Hawaiian Airlines pun merilis pernyataan.

“Perawatan medis diberikan kepada beberapa tamu dan anggota kru di bandara untuk luka ringan, sementara beberapa dengan cepat dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan lebih lanjut,” beber pihak Hawaiian Airlines.

Korban yang dilarikan ke rumah sakit, 17 di antaranya ialah penumpang dan tiga awak pesawat. Seorang bayi berusia 14 bulan dan seorang remaja yang menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.

Chief Operating Officer Hawaiian Airlines Jon Snook turut angkat bicara atas kejadian itu.

“Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh layanan darurat dan sepertinya semua orang akan selamat,” ungkap Jon Snook.

Ia menambahkan bahwa memang ada kondisi cuaca yang tidak stabil di Hawaii baru-baru ini dan menciptakan tantangan bagi maskapai penerbangan.

Seorang penumpang mengatakan kepada penyiar Hawaii KHON2 bahwa turbulensi parah hanya berlangsung beberapa detik, namun membuat sejumlah penumpang terluka.

“Itu hanya beberapa detik, kemudian dengan cepat meningkat ke titik di mana kita sangat gemetar sehingga kita, seperti, melayang dari kursi,” terang salah satu saksi mata Jacie Hayata Ano.

“Kamu bisa melihat orang-orang terluka di sekitar dan banyak hal terjadi. Itu bahkan seperti tidak nyata,” imbuhnya.

Lebih lanjut, maskapai pun mengatakan tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap pesawat tersebut sebelum kembali beroperasi.

Apa itu Turbulensi?

Turbulensi merupakan hal yang kerap terjadi dalam penerbangan. Namun, insiden turbulensi yang dialami penerbangan HA35 memang jarang terjadi. Bahkan, turbulensi yang identik dengan penerbangan sedikit bergelombang biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Menurut Federal Aviation Administration (FAA), turbulensi dapat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya yakni pergerakan udara yang tidak terlihat, tekanan atmosfir, aliran jet, udara di sekitar pegunungan, cuaca dingin atau hangat, serta badai petir.

Namun perlu diketahui juga bahwa turbulensi terkadang dapat diprediksi. Sehingga, pilot yang andal akan saling mengirim radio untuk memberikan peringatan lanjutan. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa turbulensi datang tiba-tiba.

Sebagai akibat dari fenomena cuaca, turbulensi bisa terjadi di mana saja dan dalam kondisi apapun. Hal terpenting yang harus dilakukan saat turbulensi terjadi ialah menjaga sabuk pengaman dan berdoa.

Menjaga sabuk pengaman saat penerbangan adalah penting. Berdasarkan data FAA, rata-rata 58 orang di Amerika Serikat (AS) terluka selama penerbangan yang mengalami turbulensi karena tidak mengenakan sabuk pengaman.

(SPM/MIC)