Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kecelakaan Kereta Cepat Telan Korban Jiwa, Kemenhub Hentikan Pembangunan

Fakta Kecelakaan Kereta Kerja Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. (Design by @jauhras)

ANDALPOST.COM – Kecelakaan kereta teknis dan lokomotif pada proyek Kereta Cepat Jakarta-bandung (KCJB) terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (18/12/22). Dikutip dari akun resmi @keretacepat_id, kereta teknis berwarna kuning dan kereta lokomotif berwarna hijau yang dioperasikan oleh Kontraktor Sinohydro mengalami anjlokan. 

Kereta kerja tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasang rel. Pihak kereta cepat menekankan bahwa dalam insiden tersebut kereta yang keluar jalur adalah kereta kerja.

“Jadi di sini, yang keluar jalur adalah Kereta Kerja bukan Rangkaian Kereta Cepat,” tulis akun @keretacepat_id.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa insiden tersebut mengakibatkan jatuhnya enam korban. Nahas, dua korban diantaranya meninggal dunia. Dua korban lain mengalami luka sedang/berat, sedangkan dua korban lainnya mengalami luka ringan. 

Keenam korban merupakan warga negara asing (WNA) Cina yang bekerja di proyek KCJB dibawah naungan Kontraktor Sinohydro. Pihak kereta cepat menyatakan bahwa korban luka berat saat ini tengah dirawat di RS Santosa Bandung, sedangkan korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang. 

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) ditunjuk oleh Polri untuk menyelidiki anjloknya kereta teknis di jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Tim yang ditunjuk mengecek di tempat kejadian bersama kementerian dan lembaga terkait. 

Dedi menyebut bahwa penyidik dari Polda Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan secara lengkap, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi di tempat kejadian.

Sampai Senin (19/12/22), melalui laman @keretacepat_id diketahui bahwa pihak KCIC masih melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap SOP proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

“Hari ini kami fokus melakukan evaluasi, dan KCIC bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi atas SOP Pemasangan Rel, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB memenuhi syarat Keselamatan Kerja (SSHE) pada setiap aktivitas kerja,” tulis dalam akun @keretacepat_id. 

Insiden itu lantas mendapat banyak perhatian, bahkan telah banyak beredar berbagai video kejadian kecelakaan tersebut. Terdapat seorang warga yang mengaku bahwa saat kecelakaan terjadi ia mendengar suara dentuman keras. Suara itu terdengar dari rumahnya yang berjarak satu kilometer dari lokasi kejadian. 

“Awalnya, saya mengira suara itu bagian dari kegiatan konstruksi kereta cepat. Namun, ternyata suara itu berasal dari kecelakaan,” jelas Jaja.

Menurut pantauan, evakuasi yang dilakukan oleh pihak terkait tampaknya juga menyedot perhatian publik. Pasalnya, masyarakat yang berasal dari luar daerah juga berbondong-bondong datang ke sekitar lokasi kejadian untuk menyaksikan proses evakuasi kereta itu.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam mengaku bahwa dalam proses evakuasi kereta perlu dibongkar hingga dipreteli. Badan kereta yang berat mengharuskan hal itu dilakukan. 

Bagian-bagian yang dipreteli diangkut menggunakan truk. Ia menuturkan bahwa evakuasi akan terus dilakukan hingga benar-benar selesai. 

Untuk menunjang proses investigasi dan evakuasi, Kementerian Perhubungan menghentikan sementara kegiatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Juru Bicara Kementerian Perhubungan RI, Adita Irawati mengatakan penghentian tersebut diterapkan sesuai ketentuan yang berlaku. 

Adita pada Senin (19/12/22) melalui pernyataan tertulis menyatakan bahwa hasil dan temuan dari proses identifikasi dan investigasi, serta hasil rekomendasi akan dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian. 

Direktorat jenderal Perkeretaapian Kemenhub memastikan bahwa insiden ini akan dijadikan pelajaran penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa. 

(NFK/FAU)