Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Badai dan Gelombang Panas Menewaskan Tujuh Orang di Italia Utara

Api melahap perbukitan dekat Palermo (Foto: EPA)

ANDALPOST.COM — Sebanyak tujuh orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat cuaca ekstrem serta kebakaran hutan di Italia Utara, Selasa (25/7/2023).

Kebakaran di Sisilia menyebabkan penutupan sementara bandara Palermo setelah suhu di kota naik menjadi 47C, Senin (24/7/2023).

Seorang wanita berusia 88 tahun pun dilaporkan meninggal di San Martino delle Scale, beberapa mil dari ibu kota Sisilia akibat gangguan dari kebakaran tersebut.

Selain itu, si jago merah juga menghambat layanan darurat untuk tiba di tempat kejadian tepat waktu.

Pihak berwenang pun menutup sebagian jalan raya karena lebih dari 55 kebakaran hutan dilaporkan terjadi di sana.

Sementara ratusan petugas pemadam kebakaran dari daerah lain di Italia dijadwalkan tiba untuk membantu memadamkan kobaran api.

“Kami belum pernah melihat yang seperti ini,” kata seorang penduduk San Martino delle Scale. Ia juga mengatakan bahwa dikelilingi api, yang membuat mereka tidak bisa pergi kemana-mana.

“Kami menghabiskan malam di alun-alun. Ini adalah saat-saat yang mengerikan,” sambungnya.

Badai Melanda

Sementara itu, badai di Lombardy merenggut empat nyawa. Termasuk seorang gadis berusia 16 tahun yang terbunuh dalam perjalanan berkemah di Cedelogo ketika sebuah pohon tumbang menimpa tendanya.

Orang-orang berdiri di tengah pohon tumbang menyusul badai petir dan hujan lebat di Milan, Italia. (Foto: REUTERS/Claudia Greco)

Seorang wanita berusia 58 tahun juga diketahui tewas setelah tertimpa pohon di Monza. Lalu di dekat Palermo, lebih dari 120 keluarga telah dievakuasi dari rumah mereka di Mondello, Capo Gallo dan Poggio Ridente.

Di wilayah tersebut kepulan asap dan abu mengarah ke pusat kota. Sehingga udara tidak dapat dihirup. Sirene mobil pemadam kebakaran dan ambulans bergema di seluruh kota.

Lebih dari 200 orang di Palermo mencari pertolongan medis karena menghirup asap.

Suhu Meningkat

Pada dini hari, jalan-jalan utama ibu kota Sisilia, yang biasanya dipadati turis, nyaris sepi. Suhu di Palermo melonjak pada hari Senin (25/7/2023), memecahkan rekor sebelumnya untuk kota 44,8C yang ditetapkan pada tahun 1999.

Institut Nasional untuk Astrofisika mengatakan, 47C tercatat di stasiun cuaca digitalnya di puncak abad pertengahan Palazzo dei Normanni pada pukul 15:42 waktu setempat.

Rumah sakit di seluruh kota telah melaporkan peningkatan tajam jumlah orang yang mencari perawatan darurat akibat efek suhu panas tersebut.

Ratusan pasien di Rumah Sakit Cervello, di utara Palermo, dievakuasi dan dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain. Sedangkan, dua rumah sakit menangguhkan janji temu rutin.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.