Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Bahas Calon Wali Kota Depok, Idris Tekankan Karakter Kota Depok

Bahas Calon Wali Kota Depok, Idris Tekankan Karakter Kota Depok
Wali Kota Depok, Mohammad Idris. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM — Wali Kota Depok, Mohammad Idris buka suara soal niatan Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi)  terkait mencalonkan diri sebagai Wali Kota di daerah tersebut.

Idris mengatakan, bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang Wali Kota. Dalam Pilkada sendiri harus ada kriteria soal calon Wali Kota.

Mengingat ada tanggungjawab yang besar agar mampu memimpin dan mengemban amanah masyarakat.

Oleh karena itu, Idris mengatakan jangan coba-coba untuk mengisi Depok 1. Terutama seperti Kaesang yang belum paham betul wilayah Depok. Mengingat ia bukan warga asli sehingga tidak tahu seluk beluk masyarakat.

“Jadi kriteria pertama yang saya tawarkan jangan coba-coba jadi wali kota di kota Depok kalau belum memahami tentang karakter Depok. Karakter Depok harus dia paham dulu, karakter warganya juga begitu,” ungkap Idris, Senin (26/6/2023).

Idris juga kembali menekankan, bahwa menjadi seorang pemimpin adalah bekerja untuk rakyat. Sehingga setiap kebijakan yang dibangun berpihak kepada rakyat. Jangan sampai memihak dan menjadi pekerja partai.

“Yang kedua kriteria saya katakan, kalau sudah jadi wali kota walaupun kemarin diusung hanya beberapa partai, yasudah dia kerja untuk warga, masyarakat Kota Depok,” jelasnya.

“Walaupun orang Depok, dia gak milih saya (wali kota Depok nanti) saya harus peduli sama dia. Karena dia warga Depok punya hak sesuai ketentuan, saya gak boleh pilih-pilih,” sambungnya.

Idris tidak masalah jika nantinya akan ada orang yang menggantikannya menjadi Wali Kota Depok. Mengingat setiap orang yang baik dan punya gagasan untuk memperbaiki kota ini sangat dibutuhkan.

Namun, tentu jabatan tersebut tidak main-main karena memanggul harapan masyarakat Depok. Oleh karena itu bagi masyarakat bahkan selain Kaesang syarat di atas tadi berlaku.

“Kaesang maupun siapa pun begitu, termasuk calon-calon orang sini. Kan ada orang Depok yang gak paham tentang Depok karena Depok hanya dijadikan sebagai tempat tidur,” tutur Idris.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.